STRATEGI PEMASARAN SOSIAL BANK SAMPAH PRABUMULIH DALAM MENGKAMPANYEKAN GERAKAN MENABUNG SAMPAH

Rudy Kurniawan

Sari


RINGKASAN

 

Persoalan sampah merupakan persoalan yang serius yang harus diselesaikan. Jika tidak diselesaikan maka akan berdampak pada kelesetarian lingkungan hidup manusia. Kota Prabumulih salah satu kota yang berada di Propinsi Sumatera Selatan tentunyanya tidak lepas dari masalah sampah yang dihasilkan oleh masyarakatnya padahal  luas Kota Prabumulih hanya 434,50 Km2 atau 43.450 Ha dengan jumlah penduduk 177.078 jiwa. Berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih pada tahun 2017 volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Prabumulih 174,67 ton per hari. Tentunya, sampah-sampah tersebut tidak hanya berasal dari rumah tangga, ada juga yang berasal dari rumah makan bahkan ada juga desa yang yang masuk dalam wilayah Kabupaten Muara Enim membuang sampahnya ke TPA Kota Prabumulih. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih sampah yang dapat diolah oleh para pengepul atau pemulung sebanyak 35,97 ton per harinya. Sebanyak 76,46 ton per hari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Prabumulih langsung diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sisanya sebanyak 62,22 ton per hari merupakan sampah yang tidak terolah, dibakar, atau tidak terangkut oleh petugas kebersihan atau tidak diambil oleh pemulung.

Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pemasaran sosial yang dilakukan oleh Bank Sampah Prabumulih dalam mengajak masyarakat untuk menabung sampah. Penelitian ini merupakan hasil riset empiris yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan dan menganalisis strategi Bank Sampah Prabumulih dalam mengajak masyarakat untuk menabung sampah. informan dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola Bank Sampah Prabumulih. Hasil penelitian menujukan bahwa dalam melakukan pemasaran sosial dalam mengajak masyarakat menabung sampah, Bank Sampah Prabumulih melakukannya melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan secara personal, pendekatan secara kelompok, dan pendekatan secara massa. Ketiga pendekatan tersebut sesuai dengan konsep dalam komunikasi pemasaran dalam memasarkan sebuah produk, sehingga strategi digunakan pun berbeda. Saat ini, nasabah Bank Sampah Prabumulih berjumlah 5.600 nasabah yang terdiri dari nasabah mandiri, nasabah unit, dan nasabah sektoral. Bank Sampah Prabumulih memiliki 38 unit yang mana unit-unit tersebut berfungsi sebagai tempat penimbangan sementara sebelum dibawa ke Bank Sampah. Pilah dan tabung senantiasa disampaikan Bank Sampah Prabumulih kepada anak-anak dan masyarakat sebagai saranan pendidikan lingkungan hidup.


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Majalah Ilmiah Sriwijaya ISSN 0126-4680