• https://theoejwilson.com/
  • santuy4d
  • mariatogel
  • santuy4d
  • garuda slot
  • garudaslot
  • https://edujournals.net/
  • nadimtogel
  • https://mitrasehatjurnal.com/
  • slot gacor hari ini
  • g200m
  • https://perpustakaan.stpreinha.ac.id/mahasiswa/
  • https://www.lml.stpreinha.ac.id/lab/
  • https://cursosvirtuales.icip.edu.pe/nice/
  • slot resmi
  • Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Ciprofloxacin pada Penderita Demam tifoid | Pratiwi | Biomedical Journal of Indonesia

    Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Ciprofloxacin pada Penderita Demam tifoid

    Indri Pratiwi, Syahril Aziz, Enny Kusumastuti

    Abstract


    Penyakit demam tifoid (Typhoid fever) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella  typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Pengobatan terhadap penyakit demam tifoid terus berkembang. Antibiotik golongan fluoroquinolone (ciprofloxacin, ofloxacin, dan pefloxacin) merupakan terapi yang efektif untuk demam tifoid yang disebabkan isolate tidak resistensi terhadap fluoroquinolone dengan angka kesembuhan klinis sebesar 98%, waktu penurunan demam 4 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui usia, jenis kelamin, dosis, lama pemberian, frekuensi pemberian dan interaksi obat lainnya. Penelitian ini adalah penelitian deskritif berupa studi penggunaan obat dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medik di Instalasi Penyakit Dalam RSUD Kayuagung dan RSMH Palembang. Penelitian ini dilakukan pada bulan November – Desember 2014 dan dilakukan di Instalasi Rawat Inap Bagian Penyakit Dalam RSUD Kayuagung dan RSMH Palembang. Terdapat 7 pasien demam tifoid di RSMH Palembang dan 23 pasien di RSUD Kayuagung yang diterapi dengan ciprofloxacin. Usia 20–40 tahun merupakan kelompok usia dengan frekuensi tertinggi 19 orang (63,3%). Penderita laki-laki 15 orang (50%) dan perempuan 15 orang (50%). Dosis 500 mg adalah dosis terbanyak yang diberikan dengan frekuensi pemberian 2x sehari dan lama pemakaian selama 14 hari. Terdapat sebanyak 26 (86.6%) pemakaian bersifat antagonis. Hasil rekam medik yang diteliti telah tepat indikasi, dosis, dan frekuensi pemberian. Tetapi masih ada interaksi obat antara obat satu dengan yang lainnya, serta pemberian obat yang over prescribing.


    Keywords


    Demam tifoid, rasionalitas, ciprofloxacin

    Full Text:

    PDF


    DOI: https://doi.org/10.32539/bji.v4i2.7959

    Refbacks

    • There are currently no refbacks.


    Editorial Office
    Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
    OJS: http:ejournal.unsri.ac.id/index.php/bji
    Email: biomedicaljournalindonesia@gmail.com
    CP: Admin 

    Creative Commons License
    Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya by https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/bji is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.