PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI FISIKA SMA
Abstract
Telah dilakukan penelitian pengembangan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika SMA. Metode penelit ian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Risearch dan Development (R and D) dengan merujuk model penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Tiaragajan dengan menggunakan emapat langkah,yaitu pendifinisian,perencanaan, pengembangan dan penyebaran. Populasi penelitian seluruh kls XII yang tersebar diseluruh wilayah kabupaten Ogan Ilir yang berjumlah 35 SMA berstatus negeri dan berstatus swasta yang berjumlah 3225 peserta didik untuk klls XII. Indikator yang dapat dikembangkan untuk jenjang kemampuan analisis (analyze) meliputi indikator: mengelompokkan, menjelaskan, menganalisis, membedakan dan menemukan. Penilaian (evaluate) meliputi:indikator membandingkan, menafsirkan, menyimpulkan dan membuat urutan. Untuk jenjang kemampuan penciptaan (create)indikatoryang dikembangkan: menggabungkan merencanakan, memformulasikan dan merealisasikan, dengan jumlah item tes 60 item tes (5 item tes untukmasing-masing indikator). Analisis reliabelitas dan validitas bersumber dari penskoran yang diberikan oleh validator dan alasan jawaban responden melalui empat indikator rubrikkemudian dianalisis dengan menggunakan teknik Cronback Alpha. Hasil analisis dapat disimpulkan: (1) Penilaian ke tiga validator didapat untuk setiap butir tes didapat r hitung lebih besar dari> rtabel, hal ini menunjukkan bahwa intrumen tes yang dikembangkan valid, dan koefisien reliabelitas untuk setiap jenjang dimensi kemampuan didapat lebih besar dari 0,7 hal ini menunjukkan bahwa butir-butir tes tes yang dikembangkan pada setiap indikator mempunyai reliabelitas yang baik. (2) Pada taha puji coba dengan 50 sampel didapat semua item butir tes mempunyai koefisien lebih besar dari 0,279 hal ini menunjukkan bahwa semua butir tes yang dikembangkan valid. analisis reliabelitas untuk setiap jenjang kemampuan didapat lebih besar 0,7 menunjukkan butir-butir tes yang dikembangkan pada setiap indikator mempunyai reliabelitas yang baik. (3) Pada tahap uji coba luas dengan 312 sampel didapat semua item butir tes mempunyai koefisien lebih besar dari 0,113 hal ini menunjukkan bahwa semua butir tes yang dikembangkan valid. analisis reliabelitas untuk setiap jenjang kemampuan didapat lebih besar 0,7 maka butir-butir tes tes yang dikembangkan pada setiap indikator mempunyai reliabelitas yang baik.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy of Learning, Teach-ing, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
Azwar, Saifudidin. Sikap Manusia Terori dan Pengukurannya.Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Barnett, J. E and Francis, A.L. (2012). Using higher order thinking questionsto foster critical thinking: a classroom study. Educational Psychology: An International Journal of Experimental Educational Psychology. http://www.tandfonline. com/loi/cedp20. [Diakses tanggal 10 September 2018].
Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher Order Thinking Skills in Your Class-room. Alexandria: ASCD.
BSNP. (2006). Standar Kompetensi dan Kom-petensi Dasar Mata Pelajaran Fisika Untuk SMA dan MA. Jakarta: BSNP-Depdiknas.
Kemendikbud. 2016. Silabus Materi Fisika SMA. Kemendikbud.Jakarta.
Nitko, A.J & Brookhart, S. M. (2011). Educational assessment of students. (6th ed). Boston: Pearson Education, Inc.
Priyatno,Duwi. 2009. 5 JamBelajar Olah Ddata dengan SPSS 17. Andi Yogyakarta.
Pusat Kurikulum. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Balitbang Depdiknas.
Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasil Blajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2004.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, S. (2002). Pengembangan alat ukur psikologis. Yogyakarta: Andi Offset
Van den Berg, G. 2008. The use of assess-ment in the development of higher-order thinking skills. Africa Education Review, 1:2, 279-294. [Diambil Tanggal 24 Agustus 2018 dari http://dx.doi. org/10.1080/18146620408566285].
Van der Linden, W. J & Hambleton, R. K. (1997). Handbook of Modern Item Res-ponse Theory. New York: Springer Verlag New York, Inc.
Widhiarso, Wahyu. (2010). Model politomi dalam teori respons butir. Yogyakarta: Psikologi UGM.
Wu, M., & Adams, R. (2007). Applying the Rasch model to psychosocial measurement: A practical approach. Melbourne: Edu-cational Measurement Solutions.
DOI: https://doi.org/10.36706/jipf.v6i1.7817
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika
Ogan Ilir, Indonesia
Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed in:
Recommended Tools :
View My Stats