Pentingnya Memelihara Empat Sikap Bagi Pustakawan dan Relevansinya Terhadap Anjuran Agama
Abstract
Pustakawan sebagai pejabat fungsional yang diangkat melalui surat keputusan pejabat berwenang untuk itu, berkarier, berkarya atas landasan koprefesian dengan berdasarkan Undang-undang Nomor 43 tahun 2007, SK Menpan 1988 hingga SK Menpan 2002 terakhir Permenpan Nomor 09 tahun 2014, selain itu diatur dengan Kode Etika Pustakawan. Dalam tulisan ini, membahas tentang empat kewajiban antar sesema pustakawan. Kewajiban jika kita hubungan dengan syariat islam. Apabila tidak laksanakan mengandung dosa, dan apabila dilaksanakan mendapat pahala. Dalam pelaksanaan empat kewajiban tersebut tentu ada menemui kendala yang menjadi hambatan bagi seorang pustakawan, namun semua itu dapat diselesaikan apabila yang bersangkutan mau berusaha dan berupaya untuk menjalankannya sesuai aturan agama Islam
Keywords
Pustakawan; Sikap; dan Kewajiban pustakawan
Full Text:
PDFReferences
B.H. Harahap, Kiprah pustakawan :seperempat abad IPI 1973-1998) dan PBIPI periode 1995-1998, PB IPI, Jakarta, Indonesia, 1998.
S. Hawa, Tazkiyatun Nafs: Kajian lengkap penyucian jiwa, Darus Salam, Jakarta, Indonesia, 2005.
Jalaluddin, Fikih remaja, Kalam Mulia, Jakarta, Indonesia, 2009.
A. Haq, Bimbingan remaja beraakhlak mulia, Marja, Bandung, 2004.
K.S. Afandi, Ihya ulumudiin Imamal-Ghazali, Sendang Ilmu, Solo, n.d.
I. Ramulyo, Asas-asas hukum Islam, Sinar Grafika, Jakarta, Indonesia, 1997.
A. Majid, Dkk, Mukjizat alquran dan ass-sunnah tentang IPTEK, Gema Insani Press, Jakarta, Indonesia, 1997.
Y. Al-qaradhawi, Berinteraksi dengan al-quran, Gema Insani, Jakarta, Indonesia, 1999.
Refbacks
- There are currently no refbacks.