PEMBERIAN N-ASETYLSISTEIN TERHADAP KADAR IFN-GAMMA PADA PENDERITA HIV/AIDS YANG MENJALANI PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL
Abstract
HIV merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah besar kesehatan di Indonesia maupun dunia. Berbagai macam bentuk infeksi yang disebabkan oleh HIV, salah satunya ditandai dengan turunnya jumlah sel limfosit T CD4+ dan juga penurunan kadar IFN-GAMMA yang dapat menyebabkan percepatan replikasi virus hingga terjadi kegagalan sistem imun. NAC yang merupakan antioksidan diharapkan dapat memperbaiki kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian NAC terhadap perubahan kadar IFN-GAMMA pada penderita HIV/AIDS di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan uji klinik acak tersamar ganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32 pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok Plasebo dan NAC. Pada kelompok Plasebo, pasien diberi kapsul yang berisi laktosa dengan dosis 3x1 kapsul/hari, sedangkan kelompok NAC, diberi NAC dengan dosis 3x 200 mg/hari. Setiap kelompok diberi perlakuan sama selama 12 minggu. Darah pasien diambil sebelum dan setelah perlakuan untuk diperiksa kadar IFN-GAMMA . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok uji yang diberikan NAC maupun placebo tidak menunjukkan perubahan kadar IFN-GAMMA yang bermakna setelah 12 minggu perlakuan. Kesimpulan penelitian, pemberian NAC tidak mempengaruhi kadar IFN-GAMMA pada penderita HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV.
HIV is an infectious disease that becomes a major health problem in Indonesia and the world. There are various forms of infection caused by HIV, one of which is marked by a decrease in the number of CD4 + T lymphocytes and a decrease in IFN-GAMMA level which can accelerate viral replication to the point of immune system failure. NAC, an antioxidant, is expected to improve this condition. This research aimed to determine the effect of NAC on IFN-GAMMA levels in HIV / AIDS patients in Dr. Mohammad HoesinCentral Hospital, Palembang. This research was a randomized double blind clinical trial. The samples were 32 HIV / AIDS patients who were undergoing ARV treatment at Dr. Mohammad Hoesin Central Hospital, Palembang, which were randomly divided into 2 groups; the placebo and the NAC groups. In the placebo group, patients were given capsules containing lactose at a dose of 3x1 capsules / day, while patients in the NAC group were given NAC at a dose of 3 x 200 mg / day. Each group was given the same treatment for 12 weeks. The patients’ blood were taken before and after treatment to check their IFN-GAMMA levels. The results showed that both groups did not show any significant changes in IFN-GAMMA levels after 12 weeks of treatment. The conclusion of this researchis that NAC administration did not affect IFN-GAMMA levels in HIV / AIDS patients who were undergoing ARV treatment.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.32539/V8I2.13269
Refbacks
- There are currently no refbacks.
E-ISSN (Online) : 2614-0411
Jl. Dr. Moehammad Ali Kompleks RSMH Palembang 30126, Indonesia
Telp. 0711-352342, Fax.: 0711-373438
email: jurnalfkunsri@gmail.com
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya by https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.