• https://theoejwilson.com/
  • santuy4d
  • mariatogel
  • santuy4d
  • garuda slot
  • garudaslot
  • https://edujournals.net/
  • nadimtogel
  • https://mitrasehatjurnal.com/
  • slot gacor hari ini
  • g200m
  • https://perpustakaan.stpreinha.ac.id/mahasiswa/
  • https://www.lml.stpreinha.ac.id/lab/
  • https://cursosvirtuales.icip.edu.pe/nice/
  • slot resmi
  • Diagnosis Klinis Morbus Hansen Tipe Mid Borderline (BB) dengan Gambaran Histopatologis Morbus Hansen Tipe Borderline Tuberculoid (BT) | Mayasari | Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

    Diagnosis Klinis Morbus Hansen Tipe Mid Borderline (BB) dengan Gambaran Histopatologis Morbus Hansen Tipe Borderline Tuberculoid (BT)

    Reza Mayasari, Salsabiilah R

    Abstract


    Morbus Hansen (MH) merupakan salah satu penyakit tropis yang terabaikan dan membutuhkan perhatian khusus. Morbus Hansen memiliki berbagai gambaran klinis, mikrobiologis,dan histopatologis. Ketidaksesuaian antara gambaran klinis dan histopatologis menyebabkan kesulitan diagnosis tipe MH. Hal ini berdampak pada pemilihan obat MH yang mempengaruhi transmisi penyakit, relaps, kecacatan, dan deformitas. Dilaporkan kasusseorang laki-laki, 55 tahun dengan bercak merah meninggi di wajah, badan, kedua lengan dan tungkai yang bertambah banyak sejak 1 pekan lalu. Pada pemeriksaan saraf perifer ditemukan pembesaran nervus aurikularis magnus sinistra, penurunan fungsi sensorik digiti III, IV,V palmar manus sinistra, plantar pedis bilateral, dan penurunan fungsi motoriknervus medianus dekstra et sinistra dan nervus peroneus komunis sinistra. Pemeriksaan BTA mikroskopis ditemukan indeks bakteri (IB) +1 dan indeks morfologi (IM) 82%. Pemeriksaan histopatologis kesan MH tipe BT. Pasien mendapat terapi MDT MB dan mengalami perbaikan klinis. Diagnosis tipe MH yang ideal tidak dapat ditentukan hanya dengan gambaran klinis saja atau histopatologis saja. Korelasi gambaran klinis dan histopatologis disertai indeks bakteriologis lebih berguna untuk menentukan tipe MH secara lebih tepat dibandingkan hanya mempertimbangkan salah satu parameter saja. Jika ditemukan perbedaan antara gambaran klinis dan histopatologis, maka pasien diterapi berdasarkan tipe MH yang lebih berat, yaitu ke arah kutub lepromatosa untuk mencegah pengobatan tidak adekuat.


    Keywords


    diagnosis klinis, histopatologis, borderline tuberculoid, mid borderline

    Full Text:

    PDF


    DOI: https://doi.org/10.32539/JKK.V6I1.7713

    Refbacks

    • There are currently no refbacks.


    ISSN (Print) : 2406-7431
    E-ISSN (Online) : 2614-0411
     
    Editorial Office
    Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
    Jl. Dr. Moehammad Ali Kompleks RSMH Palembang 30126, Indonesia
    Telp. 0711-352342, Fax.: 0711-373438
    email: jurnalfkunsri@gmail.com

     
    Creative Commons License
    Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya by https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.