Pengembangan Profil Kepribadian Empati Konselor Dalam Pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling

Nur Fadila Baiti; Rizkia Mufidatul Hasanah; Dwi Intan Septiani

doi:10.36706/jkk.v7i1.16044

Pengembangan Profil Kepribadian Empati Konselor Dalam Pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling

Nur Fadila Baiti, Rizkia Mufidatul Hasanah, Dwi Intan Septiani

Abstract

Salah satu dari karakteristik kualitas pribadi yang perlu dimiliki oleh seorang konselor adalah keterampilan empati. Keterampilan empati ini bisa diartikan sebagai cara konselor untuk menempatkan dirinya dalam perasaan dari respon permasalahan yang dialami oleh konseli. Keterampilan empati yang dibutuhkan oleh konselor agar proses konseling berjalan dengan lancar, dengan kata konselor lain yang memiliki rasa empati dan dibarengi dengan karakteristik yang lain dapat mempengaruhi keefektivitasan pelayanan bimbingan dan konselingnya.

Keywords

empati; konselor; bimbingan dan konseling.

Full Text:

PDF

References

Amalia, R. (2019). Empati Sebagai Dasar Kepribadian Konselor. Jurnal Pendidikan Dan Konseling Research & Learning in Faculty of Education, 1(1), 56-.

Asih, G., & Pratiwi, M. S. (2010). Perilaku Prososial ditinjau dari Empati dan Kematangan. Jurnal Psikologi Universitas Maria Kudus, 1(1), 35.

De Stefano, J., Mann-Feder, V., & Gazzola, N. (2010). A qualitative study of client experiences of working with novice counsellors. Counselling and Psychotherapy Research, 10(2), 139146.

Diniaty, A. (2012). Keterampilan Empati dalam Penyelenggaraan Konseling Pasca Traumatik untuk Korban Bullying di Sekolah Menengah. PROCEEDING IAIN Batusangkar, 01(01), 3745.

Enjang, A. S. (2008). Komunikasi dalam Bimbingan Islam. Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, Dan Psikoterapi Islam, 1(1), 3365.

Fransisca, M. (2012). PENGARUH MOTIVASI KONSELI DAN SIKAP EMPATI KONSELOR TERHADAP KEBERHASILAN PROSES KONSELING. Widya Warta No. 01 Tahun XXXV II/ Januari 2013 ISSN 0854-1981, 01, 140151.

Friedman, H. S., & Schustack, M. W. (2008). Kepribadian teori klasik dan riset modern. Erlangga.

Goleman, D. (1997). Emotional Intelligence. PT Gramedia Pustaka Utama.

Haolah, S., Atus, & Irmayanti, R. (2018). Pentingnya Kualitas Pribadi Konselor Dalam Pelaksanaan Konseling Individual. Fokus, 1(6), 25.

Hardani, H., Medica, P., Husada, F., Andriani, H., Sukmana, D. J., Mada, U. G., & Fardani, R. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Issue March).

Hartati, A., & Astraningsih, N. (2020). HUBUNGAN ANTARA SIKAP KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN EMPATI SISWA. Jurnal Realita, 5(April).

Remijawa, R. H. (2021). Simpati dan Solidaritas untuk Memelihara Masyarakat yang Beragam. Dekonstruksi, 127134.

Safitri, S. M. (2020). Menumbuhkan empati dan perilaku prososial terhadap anak usia dini dalam menanggapi pelajaran isu dunia nyata. 12(2), 135142.

Satyajati, M. W. (2019). Menerjemahkan Empati dan Penerimaan dalam Sesi Konseling. Praxis, 2(1), 80. https://doi.org/10.24167/praxis.v2i1.2281

Sugiyono. (2017). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R &. D. ALFABETA, CV.

Widiantari, K. S., & Herdiyanto, Y. K. (2013). Perbedaan Intensitas Komunikasi Melalui Jejaring Sosial antara Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert pada Remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 106115. https://doi.org/10.24843/jpu.2013.v01.i01.p11

Wilis, S. (2013). Konseling Inndividual Teori dan Praktek. Alfabeta.

DOI: https://doi.org/10.36706/jkk.v7i1.16044