LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS TEACHING FACTORY
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana strategi layanan bimbingan karir di SMK berbasis teaching factory. Siswa SMK termasuk dalam kategori remaja yang notabene belum memiliki kematangan karir yang baik. Sementara itu, pendidikan di SMK diarahkan pada pengembangan pendidikan berbasis perusahaan/industri, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan, Upaya peningkatan tidak cukup hanya dilakukan oleh guru kejuruan saja melainkan juga memerlukan guru yang lain termasuk guru BK. Salah satu yang bisa dilakukan adalah layanan bimbingan konseling karir. Strategi layanan yang bisa diberikan meliputi layanan dasar berupa media informasi karir, kemudian juga need assessment bakat minat siswa, layanan konsultasi dan layanan konseling individual. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat meningkatkan kematangan karir, baik dalam mengidentifikasi potensi, menganalisis peluang karir, bahkan dalam memutuskan pilihan karir yang tepat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Creed, Peter A. dan Patton, Wendy A. (2003). Predicting Two Components of Career Maturity in School Based Adolescents. Journal of Career Development 29 (4): pp 277-290.
Hurlock, EB. (Alih bahasa, Itiwidayanti dan Sudjarwo, 1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Irsyadi, Ahmad Yusron. (2012). Pengaruh Bimbingan Karir dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Siswa Dalam Memilih Karir Pada Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK negeri 1 Sedayu. Jurnal Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
Juwitaningrum, Ita (2013). Program Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa SMK. PSIKOPEDAGOGIA: Jurnal Bimbingan dan Konseling UAD, 2013, Vol.2, No.2.
Kemendikbud. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. (2017). Teaching Factory. Materi Powerpoint, dipresentasikan dalam Workshop Pengembangan Teaching Factory SMK Muhammadiyah Wonosari pada 13-14 Oktober 2017.
Lampiran Peraturam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Moh. Surya. (1997). Bimbingan untuk Mempersiapkan Generasi Muda Memasuki Abad 21. Makalah. Disampaikan pada saat Pidato Pengukuhan Guru Besar. Bandung: IKIP Bandung
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Akademik Konselor
Purwanta, Edy. (2012). Upaya Meningkatkan Eksplorasi Karier Anak Berkebutuhan Khusus. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1 (2): 1-9.
Saka, N., Gatti, I., Kelly KR. (2008). Emotional and Personality Related Aspects of Career Decision Making Difficulties. Journal of Career Assessment, NOV, Vol.16(4), p. 403-424.
Sukardi, D. K., & Kusmawati, N. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi Offset
Yusuf, S, L, N. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
DOI: https://doi.org/10.36706/jkk.v5i2.8478
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.