PENYULUHAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TYPOID DAN CARA PENGGUNAAN OBAT YANG TEPAT DI PULAU SEMAMBU
Abstract
Penyakit typoid (tipes) merupakan penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhii. Bakteri Salmonella typhii dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan dan minuman yang tercemar bakteri tersebut. Penyebab yang sering terjadi yaitu faktor
kebersihan. Seperti halnya ketika makan di luar apalagi di tempat-tempat umum biasanya
terdapat lalat yang beterbangan dimana-mana bahkan hinggap di makanan. Lalat-lalat tersebut
dapat menularkan Salmonella thyphi dari lalat yang sebelumnya hinggap di feses atau muntah
penderita demam tifoid kemudian hinggap di makanan yang akan dikonsumsi. Penyakit typoid
dapat diberikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi. Terapi non farmakologi
adalah bed rest, diet lunak rendah serat serta menjaga kebersihan sedangkan terapi farmakologi
dengan terapi antibiotik dan kortikosteroid. Penggunaan antibiotik dan kortikosteroid secara
sembarangan menyebabkan peningkatan kejadian penyakit typoid yang resistensi terhadap
antibiotik dan timbulnya efek samping. Banyak dilakukan penelitian-penelitian mengenai
tanaman yang memiliki efek yang sama dengan obat sintetik namun memiliki efek samping yang
lebih ringan. Salah satu tanaman yang diduga berpotensi untuk terapi penyakit typoid adalah
daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dan biji palem putri (Adonia merrillii) . Oleh karena
itu diperlukan suatu penyuluhan terkait penggunaan obat typoid secara rasional di Desa Pulau
Semambu Inderalaya agar didapatkan outcome terapi yang baik. Penyuluhan dimulai dengan
memberi materi bagaimana memberikan penyuluhan penanggulangan dan cara penanganan
penyakit typoid yang tepat sebagai salah cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dengan memberikan penyuluhan mengenai swamedikasi terhadap penyakit typoid, diharapkan
masyarakat mampu menangani penyakit typoid dengan baik.
Salmonella typhii. Bakteri Salmonella typhii dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan dan minuman yang tercemar bakteri tersebut. Penyebab yang sering terjadi yaitu faktor
kebersihan. Seperti halnya ketika makan di luar apalagi di tempat-tempat umum biasanya
terdapat lalat yang beterbangan dimana-mana bahkan hinggap di makanan. Lalat-lalat tersebut
dapat menularkan Salmonella thyphi dari lalat yang sebelumnya hinggap di feses atau muntah
penderita demam tifoid kemudian hinggap di makanan yang akan dikonsumsi. Penyakit typoid
dapat diberikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi. Terapi non farmakologi
adalah bed rest, diet lunak rendah serat serta menjaga kebersihan sedangkan terapi farmakologi
dengan terapi antibiotik dan kortikosteroid. Penggunaan antibiotik dan kortikosteroid secara
sembarangan menyebabkan peningkatan kejadian penyakit typoid yang resistensi terhadap
antibiotik dan timbulnya efek samping. Banyak dilakukan penelitian-penelitian mengenai
tanaman yang memiliki efek yang sama dengan obat sintetik namun memiliki efek samping yang
lebih ringan. Salah satu tanaman yang diduga berpotensi untuk terapi penyakit typoid adalah
daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dan biji palem putri (Adonia merrillii) . Oleh karena
itu diperlukan suatu penyuluhan terkait penggunaan obat typoid secara rasional di Desa Pulau
Semambu Inderalaya agar didapatkan outcome terapi yang baik. Penyuluhan dimulai dengan
memberi materi bagaimana memberikan penyuluhan penanggulangan dan cara penanganan
penyakit typoid yang tepat sebagai salah cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dengan memberikan penyuluhan mengenai swamedikasi terhadap penyakit typoid, diharapkan
masyarakat mampu menangani penyakit typoid dengan baik.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Copyright (c) 2021 Herlina Herlina
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kampus Universitas Sriwijaya
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km.32, Indralaya
Telepon: 0711-580074 Faximile: 0711-581058