TEKNONOLOGI NANO KOMPOSIT LILIN LEBAH/MWCNT UNTUK MENGETAHUI KESTABILAN TERMAL PHASE CHANGE MATERIAL YANG DAPAT DIAPLIKASIKAN PADA DINDING BANGUNAN
Abstract
Dinding suatu bangunan perlu diberikan material yang dapat menyerap energi panas sehingga suhu ruangan tetap dalam keadaan stabil. Teknologi nano komposit berbasis multi-walled carbon nano tube (MWCNT) dikombinasakan dengan lilin lebah menjadi pilihan yang baik untuk dapat digunakan sebagai material pada dinding bangunan. Pada saat diaplikasikan sebagai penyerap panas, sangat penting untuk diketahui kestabilan termal material tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan termal dari material nano komposit berbasis multi-walled carbon nano tube dikombinasikan dengan lilin lebah. Dalam penelitian ini 5 wt% MWCNT ditambahkan ke dalam lilin lebah untuk dijadikan nanokomposit lilin lebah/MWCNT. Sebuah alat uji siklus termal digunakan dengan memvariasikan siklus pengujian dari 0, 150, dan 300 siklus. Selanjutnya sifat termal dari material nano komposit lilin lebah/MWCNT diukur menggunakan Differensial scanning calorimetry (DSC). Hasil penelitian diperoleh bahwa setelah diuji siklus termal terjadi penurunan kapasitas penyimpan lilin lebah murni dan nanokomposit lilin lebah/MWCNT. Besarnya penurunan penyimpan kalor lilin lebah murni pada 300 siklus yaitu, 20,11% dari 153,21 kJ/kg menjadi 122,39 kJ/kg. Sedangkan penurunan penyimpan kalor nanokomposit lilin lebah/MWCNT pada siklus ke 300 sebesar 15,24% dari 115,54 kJ/kg menjadi 97,93 kJ/kg. Berdasarkan data terebut teknologi nano komposit lilin lebah/MWCNT masih berpotensi sebagai penyerap kalor yang baik untuk material dinding bangunan.
Keywords
Kestabilan termal, Lilin lebah, MWCNT, Nano komposit, Siklus termal
Full Text:
TEKNONOLOGI NANO KOMPOSITRefbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Rekayasa Mesin
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.