• https://theoejwilson.com/
  • mariatogel
  • santuy4d
  • garuda slot
  • garudaslot
  • https://edujournals.net/
  • nadimtogel
  • https://mitrasehatjurnal.com/
  • slot gacor hari ini
  • g200m
  • 55kbet
  • slot gacor
  • garudaslot
  • link slot gacor
  • Teknologi Budidaya Rumput Laut Gracilaria verrucosa Menggunakan Kantong Jaring Bersusun Dengan Bobot Awal Bibit Berbeda | Akbarurrasyid | Maspari Journal : Marine Science Research

    Teknologi Budidaya Rumput Laut Gracilaria verrucosa Menggunakan Kantong Jaring Bersusun Dengan Bobot Awal Bibit Berbeda

    Muhammad Akbarurrasyid, Atiek Pietoyo, Wahyu Puji Astiyani, Dinda Ayunda Mustia

    Abstract


    Gracilaria verrucosa merupakan salah satu spesies rumput laut yang dibudidayakan di tambak dengan cara horizontal. Kegiatan budidaya G. verrucosa secara horizontal dibatasi oleh ketersedian lahan, oleh sebab itu diperlukan alternatif budidaya dengan teknologi budidaya vertikal. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan teknologi kantong jaring bersusun sebagai alternatif budidaya secara vertikal yang berdampak pada peningkatan produksi dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen selama 45 hari yang terdiri dari 4 perlakukan, yakni: perlakuan A (kontrol/metode sebar), Perlakuan B (kantong jaring bersusun dengan bobot awal 100 gram), Perlakukan C (kantong jaring bersusun dengan bobot awal 200 gram) dan Perlakuan D (Kantong jaring bersusun dengan bobot awal 300 gram).. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan G. verrucosa berkisar 106 – 119,44 gram untuk bobot awal 100 gram, 220 - 230,66 gram untuk bobot awal 200 gram dan 308,44-317,11 untuk bobot awal 300 gram. Laju pertumbuhan bobot mutltak dengan metode kantong jaring bersusun berkisar 17,11 – 30,66 gram. Laju pertumbuhan spesifik dengan metode kantong jaring bersusun berkisar 5,70 – 19,44%. Pertumbuhan bobot mutlak dan spesifik masih dalam kategori optimum. Kualitas air budidaya G. verrucosai, yakni: suhu (31 -32,2°C), pH (7 – 9,22), Salinitas (15 – 20 ppt), oksigen terlarut (6,2 – 11,12 ppm),  kecerahan (40 – 60 cm), kedalaman (60 – 90 cm), nitrit (0,003 – 0,690 mg/L), phosfat (0,003 - 0,690 mg/L) dan amoniak (0,032 – 0,428 mg/L). Nilai kualitas air budidaya G. verrucosa masih dalam kisaran yang sesuai untuk kegiatan budidaya rumput laut.


    References


    Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management For Pond Fish Culture. Elsevier Scintific Co

    Hasanah. (2014) Budidaya rumput laut Gracilaria sp dengan mrtode sebar. Bandar lampung: CV Biotirta.

    Hengki, Sri Redjeki Hesti dan Rohama Daud. (2013). Pengembangan Bibit Rumput Laut Gracilaria sp. Hasil Kultur Jaringan. Media Akuakultur Vol. 9 No. 1, Hal. 13-18

    Khairul. (2016). Budidaya rumput laut laut di kepulauan seribu (kasus kelurahan pulau kelapa) [Disertai]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institute Pertanian Bogor

    Korbee, N., Figueroa, F.L Anguilera, J., 2006. Accumulation of Mycosporine-like animo acid (MAAs): Biosynthesis, photocontrol and ecophysiological functions Rev. Chil. Hist. Nat. 79: 119-132.

    Litchman, E., Neale, P.J., Banaszak, A.T. 2002. Increased sensitivity to ultraviolet radiation in nitrogen-limited dinoflagellates: photoprotection and repair Limnol. Oceanogr. 47:86-94

    Mamang, (2018). Perbandingan budidaya rumput (Euchema cottoni) Dengan menggunakan system longline diperairan diperairan pantai bulu jepara. Journal of Marine Rescerh and technology, 8-16.

    Maria, (2015). Zat Hara (Fosfat, Nitrat) Oksigen Terlarut dan Ph Kaitannya Dengan Kesuburan Di Perairan Jikumerasa, Pulau Buru. Journal Pesisir dan Laut Tropis, 1(1):43-50.

    Moore, J.W. 1991. Inoranic Contaminants of Surface Water. Springer Verlag., New York. 334p.

    Msuya, F.E and Neori, A. 2002. Ulva reticulata and Gracilaria crasa: Macroalgae that can biofilter effluent from tidal fishpond in Tanzania. Western Indian Ocean J. Mar. Sci. 1 (2). 117-126

    Neksidin I. (2018). Evaluasi Dampak Pembuangan Limbah Cair Pabrik Kertas Terhadap Kualitas Air Sungai Klinter Kabupaten Nganjuk. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 1(2):1-8

    Neori, A., Msuya, F.E, Shauli, L., Schuenhoff, A., Kopel, F., Shpigel, M., 2003. A novel three-stage seaweed (Ulva lactuca) biofilter design for integrated mariculture. J.Appl. Phycol. 15. 543-553

    Putra, B. D., R. Aryawati dan isnaini 2016.laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. Dengan Metode Penanaman yang berbeda diperairan Kalianda, Lampung Selatan. Maspari Journal 03. Hal. 36-41

    Soelistyowati, D. T., I. A. A. D., Murni, dan Wiyoto. 2014. Morfologi Gracilaria spp. yang Dibudidaya di Tambak Desa Pantai Sederhana, Muara Gembong. Jurnal Akuakultur Indonesia. 13(1) : 94-104.

    Wattimury KZ. 2008. Pertumbuhan rumput laut Eucheuma denticulatum yang di budidayakan pada kedalaman dan berat awal berbeda di perairan Pulau Nain, Kabupaten Minahasa Utara. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado.

    Widyorini, Niniek. 2010. Analisis Pertumbuhan Gracilaria sp. Di Tambak Udang ditinajau dari tingkat sedimentasi. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 6. No. 1 Hal. 30-36

    Yang, H., Zhou, Y., Mao, Y., Li, X, Liu, Y., Zhang, F., 2005. Growth characters and photosynthetic capacity of Gracilaria lemaniformis as a biofilter in a shellfish farming area in Sanggou Bay. Vhina. J. Appl. Phycol. 17. 199-206

    Yang, Y., Z. Chai., Q. Wang., W. Chen., Z. He., S. Jiang. 2015. Cultivation of Seaweed Gracilaria in Chinese Coastal waters and its Contribution to Environmental Improvements. Algal Research 9. 236 – 244.

    Yudasmara, M. C. (2015). Monitoring dan Evaluasi Status Kualitas Air Untuk Menunjang Budidaya Tambak Intensif Di BBPBAP Jepara Dengan Pendekatan Spasial. Semarang: Universitas Diponegoro.

    Zonneveld, N., E.A. Huisman, dan J.H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. PT. Gramedia Utama. Jakarta.




    DOI: https://doi.org/10.56064/maspari.v13i2.14036

    Refbacks

    • There are currently no refbacks.


    Hasil gambar untuk google scholar  Hasil gambar untuk portal garuda

    Maspari Journal : Marine Science Research site and its metadata are licensed under CC BY-SA