ESTIMASI KELIMPAHAN PLANKTON MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK DI SEBAGIAN PERAIRAN ESTUARI PESISIR TIMUR BANYUASIN
Abstract
Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, memiliki potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang besar, potensi sumber daya perikanan Kabupaten Banyuasin mencakup perikanan tangkap (laut dan perairan umum). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis – jenis plankton di sebagian perairan Pesisir Timur Banyuasin dan mendeteksi sebaran dan densitas plankton di sebagian perairan Pesisir Timur Banyuasin dengan metode hidroakustik. Pengambilan dan analisis data telah dilaksanakan pada bulan September 2017. Metode hidroakustik menggunakan instrumen Scientific Echosounder SIMRAD EK15 single beam single frekuensi 200 kHz dan sampling menggunakan Plankton net 20 . Pengolahan data menggunakan perangkat lunak echoview 5.0, ArcGIS 10.1, dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukan terdapat 20 genus fitoplankton dan 5 genus zooplankton yang ditemukan, genus yang memiliki kelimpahan tertinggi pada fitoplankton yaitu Chaetoceros sp, dan untuk genus pada zooplankton tertinggi kelimpahannya yaitu Acartia sp, Densitas area pada estimasi kelimpahan plankton berkisar 0-8100 ind/nmi2 dan untuk densitas volume pada estimasi kelimpahan plankton berkisar 0-400 ind/m3.
Kata Kunci : Hidroakustik, Pesisir Timur Banyuasin, Plankton
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Animal Diversity Web. 2018. Acartia tonsa. http://animaldiversity.org/accounts/ Acartia_tonsa/. [25 Juli 2018].
Asih P. 2014. Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Dalam Desa Malng Rapat Bintan [Skripsi]. Tanjung Pinang : UMRAH FIKP.
Choirun A, Sari SHJ, Iranawati F. 2015.Identifikasi fitoplankton spesies Harmfull Algae Bloom (HAB) saat kondisi pasang di perairan Pesisir Brondong, Lamongan, Jawa Timur. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan), 25 (2) : 58-66.
[DKP Banyuasin] Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuasin. 2016. Produksi Perikanan Kabupaten Banyuasin. http://simbangda.banyuasinkab.go.id.
Juli 2018].
Fauziyah, Jaya A. 2010. Densitas Ikan Pelagis Kecil secara Akustik di Laut Arafura. Jurnal Penelitian Sains, Vol. 13(1).
Lantang, B, Pakidi Chalvin S. 2015. Identifikasi jenis dan pengaruh faktor oseanografi terhadap fitoplankton di perairan pantai payum – pantai lampu satu kabupaten merauke. Merauke. Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (Agrikan UMMU-Ternate), Vol. 8, Edisi 2.
Linus Y, Salwiyah, Irawati N. 2016. Status kesuburan perairan berdasarkan kandungan klorofil-a di Perairan Bungkutoko Kota Kendari. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2 (1): 101-111.
MacLennan D dan Simmonds J. 2005. Fisheries Acoustics. Unites Kingdom: Blackwell Science.
Nybaken J W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Alih Bahasa Eidman. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sari AN, Hutabarat S, Soedarsono P. 2014. Struktur komunitas plankton pada padang lamun di pantai Pulau Panjang, Jepara. Diponegoro Journal Of Msquares, 3 (2) : 82-91.
Tomas, C.R. 1997. Identifying Marine Fitoplankton. California. USA: Academic Press.
Wickstead H. John. 1965. An Introduction to the Study of Tropical Plankton. London: Hutchinson & Co LTD.
DOI: https://doi.org/10.56064/maspari.v13i1.15770
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Maspari Journal : Marine Science Research site and its metadata are licensed under CC BY-SA