PENGARUH KEKUATAN BATUAN DAN KOMPOSISI SILIKA TERHADAP TINGKAT KEAUSAN MATA GARU (RIPPER) DALAM PROSES PEMBONGKARAN LAPISAN OVERBURDEN TAMBANG BATUBARA PT. MUARA ALAM SEJAHTERA KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN

Muhammad Abduh, Syamsul Komar, Mukiat .

Abstract


Sebelum melakukan penggalian batubara pada tambang terbuka, terlebih dulu dilakuan pengupasan lapisan tanah penutup. Pengupasan lapisan tanah penutup ini biasanya dapat dilakukan dengan metode penggaruan atau peledakan. Dalam kenyataannya metode penggaruan kurang efektif dengan waktu dan biaya operasi yang tinggi. Walaupun penggaruan merupakan metode yang kurang efektif pada aktivitas pertambangan namun tetap menjadi sesuatu yang terus dikembangkan.  Penelitian ini difokuskan pada tiga jenis batuan yang digaru yaitu silty claystone, silty sandstone, dan sandstone. Batuan silty claystone memiliki nilai kuat tekan 87,7 KPa, silty sandstone 95,7 KPa, sandstone 100,8 Kpa dan nilai kuat geser 257,7 Kpa pada batuan silty claystone, 288 KPa pada batuan silty sandstone dan 316 KPa pada batuan sandstone . Sedangkan komposisi silika pada batuan silty claystone 58,5%, silty sandstone 60,2%, dan batuan sandstone 62,4%. Berdasarkan dari ketiga karakteristik batuan tersebut, didapat tingkat keausan mata garu paling tinggi terjadi pada batuan sandstone yaitu 5,79 cm/jam, silty sandstone 1,49 cm/jam, dan paling rendah pada batuan silty claystone 0,16 cm/jam. Untuk usia pakai optimal mata garu pada batuan sandstone selama 4,8 jam, silty sandstone 26 jam dan silty claystone 250 jam.

 

Kata kunci: Tips Ripper, silty claystone, silty sandstone, sandstone


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.36706/jp.v1i5.5370

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats 

 

 

Index by

Garuda logo

Google Scholar logo

 

Sponsored By

Hasil gambar untuk icon portaltambang