EVALUASI SISTEM PENIRISAN TAMBANG DI PIT 2 BLOK KELUANG PT BATURONA ADIMULYA MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN
Rusmayade Putri, Mukiat ., Hartini Iskandar
Abstract
Penirisan tambang sangat mempengaruhi proses penambangan. Area penambangan yang tergenang air dapat mengganggu proses penambangan dan kinerja alat mekanis. Sistem penirisan di PT Baturona Adimulya adalah pembuatan main sump yang nantinya akan dipompakan ke saluran tambang menuju ke kolam pengendapan lumpur. Sistem penirisan tambang di pit 2 Blok Keluang terdiri dari dimensi sump (kolam penampungan), pompa yang digunakan serta Kolam Pengendapan Lumpur (KPL). Lokasi front penambangan Pit 2 Blok Keluang memiliki daerah tangkapan hujan (Catchment Area) seluas 36,79 Ha dengan intensitas hujan sebesar 10,06 mm/jam. Pit 2Blok Keluang memiliki satu buah sump yang berada di titik -18 MDPL. Total debit air yang masuk ke dalam sump sebesar 11.969,35 m3/hari. Sistem pemompaan di Pit tersebut menggunakan dua buah pompa Ebara FS4NA 90kw yang disambung dengan pipa HDPE sepanjang 106 meter menuju saluran tambang. Debit aktual pompa di lapangan adalah sebesar 5,1m3/menit sedangkan debit pompa optimal sebesar 9,7 m3/menit. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa kemampuan pompa tidak berjalan optimalPada hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa perlu dilakukan penambahan pompa sebanyak 1 unit. Dimensi kolam pengendapan lumpur harus diperbesar menjadi 32 meter x 22 meter x 8 meter.