ASSOCIATION BETWEEN SERUM ALBUMIN LEVELS WITH THE PERCENTAGE AND LOCATION OF EDEMA IN CHILDREN WITH NEPHROTIC SYNDROME AT RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2016-2017
Abstract
Edema merupakan gejala klinis utama pada anak penderita sindrom nefrotik (SN).Edema pada SN terbagi menjadi edema lokal dan anasarka yang dapat dijelaskan dengan teori underfill dimana hipoalbuminemia merupakan faktor kunci terjadinya edema. Selama ini persentase edema anak penderita SN hanya perkiraan, sedangkan berat badan kering anak penderita SN diperlukan untuk menghitung dosis kortikosteroid secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar albumin serum dengan persentase dan lokasi edema pada anak penderita sindrom nefrotik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 2016-2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder. Sampel diambil dengan menggunakan metode consecutive sampling dari seluruh data rekam medik pasien anak penderita SN di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Subjek terdiri dari 26 (56,5%) anak laki-laki dan 20 (43,5%) anak perempuan dengan usia rata-rata 7 tahun 2 bulan. Klasifikasisindrom nefrotik yang paling banyak ditemui adalah sindrom nefrotik inisial yang berjumlah 15 orang (32,6%). Rata-rata kadar albumin terendah dapat ditemui pada kelompok usia 4-6 tahun (1,55 g/dL) sedangkan tertinggi pada kelompok usia 13-15 tahun (2,06 g/dL). Rata-rata persentase edema tertinggi terdapat pada kelompok usia 1-3 tahun (17,38%) sedangkan terendah pada kelompok usia 16-17 tahun (3,98%). Pasien yang mengalami edema anasarka (56,5%) lebih banyak dibandingkan dengan edema lokal (43,5%). Analisis korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang sangat bermakna (p=0,003) dengan kekuatan sedang (r=-0,424) antara kadar albumin serum dan persentase edema. Analisis Mann-Whitney (p=0,048) menunjukkan terdapat hubungan antara kadar albumin serum dan lokasi edema. Terdapat korelasi yang bermakna antara kadar albumin serum dan persentase edema. Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar albumin serum dan lokasi edema.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Trihono, P.P., H. Alatas, T. Tambunan, dan S.O. Pardede. Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, Indonesia,2012.p.1-19.
Andolino, T.P., and J.R. Adam. Nephrotic Syndrome. Pediatrics in Review.2015;36 (3): 117-125.
Prodjosudjadi W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 4: “Sindrom Nefrotik”. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia,2006.p.49-547.
Novina, Dida A. G., dan Nanan S. Korelasi Kadar Albumin Serum dengan Persentase Edema pada Anak Penderita Sindrom Nefrotik dalam Serangan.2014;47: 55-58
Nilawati, G.A.P. Profil Sindrom Nefrotik pada Ruang Perawatan Anak RSUP Sanglah Denpasar. Sari Pediatri.2012;14 (4): 269-272.
Dina, G., T.B.D. Julistio, G. Herry. Hubungan antara Kadar Albumin dan Kalsium Serum pada Sindrom Nefrotik Anak. Sari Pediatri.2008;10(2): 100-105.
Abdalla, M.A.A. Clinical Pattern of Nephrotic Syndrome and The Immeadiate Response To Treatment In Children In Khartoum State. Faculty of Medicine University of Khartoum, Sudan.2003.p72
Mayetti, P.D. Pramana, dan H. Kadri. Hubungan antara Proteinuria dan Hipoalbuminemia pada Anak dengan Sindrom Nefrotik yang Dirawat di RSUP DR. M. Djamil Padang periode 2009-2012. Jurnal Kesehatan Andalas.2013;2(2): 91-93.
Raharja, Indra NA. Profil Sindrom Nefrotik di Poliklinik Anak RSUP Fatmawati. Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia.2014
Andolino, T.P., and J.R. Adam. Nephrotic Syndrome. Pediatrics in Review.2015;36 (3): 117-125.
Elizabeth, Rosdiana. Sindrom Nefrotik Kasus Baru Pada Anak Usia 2 Tahun. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Lampung, Indonesia.2015
Kelsch RC, Sedman AB. Nephrotic Syndrome. Pediatr Rev.1993;14(1):7-30.
Vande Walle JG, Donckerwolcke RA, Koomans HA. Pathophysiology of edema formation in children with nephrotic syndrome not due to minimal change disease. J Am Soc Nephrol. 1999;10: 323–31.
Clark AG, Barrat TM. Steroid Responsive Nephrotic Syndrome. Dalam: Barrat TM, Avner ED, Harmon WE (Editor). Pediatric Nephrology, Edisi 4. Lippincott Williams & Wilkins, Baltimore.1999.p.46-731
Niaudet P. Steroid sensitive nephrotic syndrome. Dalam: Avner ED, Harmon WE. Pediatric Nephrology. Lippincott William & Wilkins, Philadelphia.2004.p.543
Wirya W. Sindrom Nefrotik. Dalam: Alatas H,Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO (Editor). Buku Ajar Nefrologi Anak. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.2002.p.381-422
DOI: https://doi.org/10.36706/mks.v51i1.8547
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed in:
Editorial Office
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Jl. Dr. Moehammad Ali Kompleks RSMH Palembang 30126, Indonesia
Telp. 0711-316671, Fax.: 0711-316671
Email:mksfkunsri@gmail.com
View My Stats