• https://theoejwilson.com/
  • santuy4d
  • mariatogel
  • santuy4d
  • garuda slot
  • garudaslot
  • https://edujournals.net/
  • nadimtogel
  • https://mitrasehatjurnal.com/
  • slot gacor hari ini
  • g200m
  • https://perpustakaan.stpreinha.ac.id/mahasiswa/
  • https://www.lml.stpreinha.ac.id/lab/
  • https://cursosvirtuales.icip.edu.pe/nice/
  • slot resmi
  • HUBUNGAN ANTARA KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN SYSTEMIC INFLAMMATORY RESPONSE SYNDROME PADA PASIEN POST KRANIOTOMI | Fitri | Jurnal Keperawatan Sriwijaya

    HUBUNGAN ANTARA KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN SYSTEMIC INFLAMMATORY RESPONSE SYNDROME PADA PASIEN POST KRANIOTOMI

    Eka Yulia Fitri, Tri Wahyu Murni, Ai Mardhiyah

    Abstract


    Tujuan: Setiap tindakan operasi akan mencetuskan terjadinya respon stres. Pada pasien yang menjalani kraniotomi respon stres yang terjadi adalah hipermetabolisme dan katabolisme, perubahan pada sistem endokrin dan metabolik sehingga mendorong terjadinya peningkatan kadar glukosa darah. Hiperglikemia dapat merusak fungsi imunitas tubuh, mengurangi proliferasi limfosit dan menurunkan aktivitas bakterial intraseluler, sehingga merusak respon inflamasi normal dan terjadi inflamasi secara sistemik (SIRS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar glukosa darah dengan derajat SIRS pada pasien post kraniotomi yang dirawat di intensive care unit pada rumah sakit X di Palembang.

    Metode: Penelitian ini merupakan analitik korelasi dengan desain observasional dan pendekatan kohort prospektif. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah 20 orang pasien trauma kepala yang menjalani kraniotomi dan memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan pada September sampai November 2013 dengan menilai kadar glukosa darah dan derajat SIRS pada 24 jam dan 72 jam post kraniotomi.

    Hasil: 90% responden mengalami peningkatan kadar glukosa baik pada 24 jam dan 72 jam post kraniotomi, 60% responden mengalami SIRS ringan pada 24 jam post kraniotomi dan 55% responden tidak mengalami SIRS pada 72 jam post kraniotomi. Uji korelasi Rank Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan antara peningkatan kadar glukosa darah dengan beratnya derajat SIRS (Rs= -0,112, p= 0,640 dan Rs=0,257, p= 0,274). Tidak terdapat hubungan antara peningkatan kadar glukosa darah dengan beratnya derajat SIRS pada pasien post kraniotomi yang dirawat intensive care unit pada rumah sakit X Palembang.

    Simpulan: Perawat mempunyai peran dalam mengidentifikasi SIRS dan faktor lain yang mempengaruhi SIRS selain kadar glukosa darah.

    Kata kunci: Kadar glukosa darah, kraniotomi, SIRS, trauma kepala.


    Refbacks

    • There are currently no refbacks.


    P-ISSN : 2355-5459

    E-ISSN : 2684-9712

    Creative Commons License
    Jurnal Keperawatan Sriwijaya by https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jk_sriwijaya/index is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.