PENGALAMAN PERSALINAN PERTAMA DENGAN RIWAYAT MENIKAH DINI DI KELURAHAN PAGAR DEWA KOTA BENGKULU

Fatsiwi Nunik Andari, Ratu Ayuningrum

Abstract


Abstrak
Tujuan : Angka pernikahan dini di Indonesia tertinggi kedua di ASEAN. Kondisi rahim wanita pada usia 19
tahun ke bawah masih belum cukup kuat, sehingga kehamilan yang terjadi pada usia tersebut, memiliki risiko
perdarahan bahkan keguguran serta rIsiko terjadinya pre-ekslamsi dan ekslamsi pada akhir kehamilan. Calon
ibu yang menikah di usia dini, dikhawatirkan akan terjadi penyulit dalam kehamilan, seperti ukuran panggul
sempit, tidak sabar menahan sakit saat mau melahirkan, tenaga untuk mengedan kurang, his kurang dan lain
sebagainya, sehingga terkadang dokter menyarankan untuk memilihoperasi sectio caesarea. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengalaman melahirkan pertama pada wanita dengan
riwayat menikah dini.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode survey dan
wawancara mendalam. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya ketidaksiapan yang dirasakan wanita dengan riwayat
menikah dini saat akan bersalin atau melahirkan baik secara fisik, psikologis, maupun finansial.
Simpulan: Pengalaman persalinan pertama pada wanita dengan riwayat menikah dini kurang baik yaitu tidak
adanya kesiapan secara khusus baik secara fisik, psikologis, maupun finansial. Diharapkan kepada para
remaja untuk memilih lingkungan yang baik dalam pergaulan agar terhindar dari seks bebas dan pernikahan
dini.
Kata Kunci: Pengalaman, Persalinan Pertama, Pernikahan Dini.
Abstract
Aim : Early marriage rate in Indonesia is the second highest in ASEAN. The condition of a woman's uterus at
the age of 19 and under is still not strong enough, so that a pregnancy that occurs at that age, has the risk of
bleeding and miscarriage and the risk of pre-eclampsia and exlamation in late pregnancy. Prospective
mothers, who get married in early age feared to be complicated in pregnancy, for example narrow pelvis,
impatient to bear pain during labor, lack of energy when interceding, less uterine contractions and so on,
from these cases, doctor sometimes suggest for cesarean section surgery, or sectio Caesarea. The purpose of
this study was to determine the problems that occur during early childbirth and first birthing experience for
adolescents who are married early.
Method : The method of research was descriptive qualitative with used in-depth survey and interview
approach. Data of research obtained are further analyzed using a deductive mindset.
Result : The results showed there was unpreparedness felt by women who get marriage early when gave birth
physically, psychologically, and financially as well.

Conclusion : The first experience of labor in women with a history of premature marriage is not good,
namely the absence of special preparedness both physically, psychologically, and financially.The suggestion,
for teenagers, it is very important to choose a good environment and avoid free sex and early marriage.
Keywords: Experience, First Birth, Early marriage.




Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


P-ISSN : 2355-5459

E-ISSN : 2684-9712

Creative Commons License
Jurnal Keperawatan Sriwijaya by https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jk_sriwijaya/index is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.