• https://theoejwilson.com/
  • santuy4d
  • mariatogel
  • santuy4d
  • garuda slot
  • garudaslot
  • https://edujournals.net/
  • nadimtogel
  • https://mitrasehatjurnal.com/
  • slot gacor hari ini
  • g200m
  • https://perpustakaan.stpreinha.ac.id/mahasiswa/
  • https://www.lml.stpreinha.ac.id/lab/
  • https://cursosvirtuales.icip.edu.pe/nice/
  • slot resmi
  • MANAJEMEN INFEKSI RABIES BERISIKO TINGGI: STUDI KASUS TANPA SERUM ANTI-RABIES | Ambarwaty | Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

    MANAJEMEN INFEKSI RABIES BERISIKO TINGGI: STUDI KASUS TANPA SERUM ANTI-RABIES

    Mahdika Ambarwaty, Mario B. Nara, Defranky Theodorus, Riry Ambarsarie

    Abstract


    Abstrak

    Rabies merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius terutama di daerah dan telah masuk dalam program daerah namun terabaikan selama masa pandemi. Seorang anak laki laki berusia empat tahun dibawa ke RSUD TC Hillers Maumere datang dengan keluhan demam dan mual muntah lebih dari lima kali. Dari anamnesis melalui keluarganya diketahui bahwa pasien memiliki riwayat digigit anjing di area wajah dan pergelangan tangan kanan pada 14 hari sebelum muncul keluhan. Pada kasus ini pasien sudah mendapatkan perawatan luka dan Vaksin Anti Rabies (VAR) dosis kedua tetapi tidak mendapatkan Serum Anti Rabies (SAR). Pada kasus dengan area gigitan resiko tinggi, pemberian VAR harus disertai pemberian SAR untuk mengurangi moralitas.

     

    Kata kunci: rabies, serum anti-rabies, anak

    Abstract

     

    Rabies is a serious public health problem, especially in the regions and has been included in regional programs but neglected during the pandemic. A four-year-old boy taken to TC Hillers Maumere Hospital came in complaining of fever and nausea, vomiting more than five times. From the history through his family, it is known that the patient had a history of being bitten by a dog in the face and right wrist area in the 14 days before complaints appeared. In this case, the patient has received wound care and the second dose of Anti-Rabies Vaccine (VAR) but did not get Anti-Rabies Serum (SAR). In cases with high-risk bite areas, VAR should be accompanied by SAR to reduce mortality.

     

    Keywords: rabies, anti-rabies serum, child


    Keywords


    rabies, serum anti-rabies, anak

    Full Text:

    PDF


    DOI: https://doi.org/10.32539/JKK.V10I3.21898

    Refbacks

    • There are currently no refbacks.


    ISSN (Print) : 2406-7431
    E-ISSN (Online) : 2614-0411
     
    Editorial Office
    Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
    Jl. Dr. Moehammad Ali Kompleks RSMH Palembang 30126, Indonesia
    Telp. 0711-352342, Fax.: 0711-373438
    email: jurnalfkunsri@gmail.com

     
    Creative Commons License
    Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya by https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.