PERSPEKTIF BIMBINGAN DAN KONSELING SENSITIF BUDAYA
Fahrul Hidayat1, Aprezo Pardodi Maba, Hernisawati Hernisawati
Abstract
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat disekitarnya. Beraneka ragam suku, agama, budaya, etnis, bahasa, dan lainnya campur menjadi satu yang menghasilkan interaksi satu sama lain. Terkadang, interaksi tersebut menimbulkan gesekan yang berujung pada munculnya permasalahan, temasuk dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Interaksi antara konseli dan konselor yang mengabaikan latar belakang budaya masing-masing dapat mengakibatkan terminasi dini dalam konseling. Penulis mencoba menyajikan sebuah perspektif agar praktisi konseling (guru bimbingan dan konseling atau konselor) lebih sensitif dalam memahami budaya konseli agar konseling yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Kata Kunci : Bimbingan dan Konseling, Budaya
DOI:
https://doi.org/10.36706/jkk.v5i1.8196
Refbacks
There are currently no refbacks.
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
diterbitkan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling
FKIP Universitas Sriwijaya
Jl. Palembang Prabumulih KM 3.2
Palembang-Indonesia
Email: jkk@fkip.unsri.ac.id
<div class="statcounter"><a title="Web Analytics" href="https://statcounter.com/" target="_blank"><img class="statcounter" src="https://c.statcounter.com/12026032/0/2ad88010/0/" alt="Web Analytics"></a></div>