MANAJEMEN PEMBELAJARAN TATA KECANTIKAN RAMBUT KEJAR PAKET C SKB KOTA SEMARANG
Abstract
Pentingnya proses pembelajaran bagi generasi muda guna mengingkatkan sumber daya manusia Indonesia. Dimana membutuhkan generasi muda yang bisa memajukan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pembelajaran program tata kecantikan rambut yang meliputi: 1) perencanaan penyelenggaraan pembelajaran, 2) pengorganisasian program pembelajaran, 3) Pelaksanaan pembelajaran, 4) Pengawasan, 5) Evaluasi Pembelajaran, 6) kendala kendala dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari satu pengelola, satu tutor, dan empat warga belajar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Penyajian data, dan 4) Penarikan kesimpulan/verifikasi.Teknik yang digunakan untuk pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini adalah Triangulasi Sumber. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini: 1) Perencanaan program dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan warga belajar, pembelajaran disesuaikan dengan standar LPK atau SKP meliputi tujuan pembelajaran, metode, materi, media, waktu, sumber, dan evaluasi, 2) Pengorganisasian program Tata Kecantikan Rambut SKB Kota Semarang di organisasikan oleh pengelola program SKB melalui pemilihan tutor dengan memadukan sumber daya yang sudah tersedia, 3) Proses pelaksanaan pembelajaran diawali dengan salam perkenalan, penyampaian materi secara interaktif dengan menggunakan metode ceramah dan mengoptimalkan seluruh fasilitas pembelajaran, bagian akhir pembelajaran ditutup dengan kesimpulan materi, 4) Pengawasan dilakukan secara berkala oleh kepala SKB Kota Semarang dengan melihat performance tutor saat menyampaikan materi pembelajaran, 5) Evaluasi pembelajaran dilakukan tiap akhir bulan tengah semester, dan akhir semester. Dapat diketahui warga belajar dapat memahami dan mempraktikan proses menata rambut sesuai sesuai dengan prosedur Tata Kecantikan Rambut, 6) faktor penghambat pembelajaran yaitu faktor internal yang terdapat dari kesediaan media pembelajaran, dan faktor eksternal dari minat belajar warga belajar sendiri. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran Tata Kecantikan Rambut di SKB Kota Semarang sudah bagus hanya perencanaan sampai pelaksanaanya, untuk pengawasan dan evaluasi masih kurang. Saran yang diberikan 1) lebih diperbaiki di media pembelajarannya, karena pembelajaran akan berjalan sesuai dengan media yang sudah memedahi sehingga warga belajar nyaman dalam pembelajaran, 2) lebih diperbaiki di media pembelajarannya, karena pembelajaran akan berjalan sesuai dengan media yang sudah memedahi sehingga sehingga warga belajar lebih nyaman dalam pembelajaran.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36706/jppm.v4i2.8246
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Diterbitkan oleh:
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
Jl. Palembang-Prabumulih, Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia
Indexed in:
View My Stats