PEMBUATAN BATU BATA MERAH DESA PANORAMA DAN DESA DUSUN BESAR

Mekar Ria Pangaribuan

Abstract


Bata merah dalam proses pembuatanya bukan hanya kegiatan mencetak tanah, mengeringkan dan membakarnya, tetapi diperlukan campuran dan mesin cetak bata supaya tercipta bata dengan kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan. Kegiatan IbM ini melibatkan dua mitra (Bapak Muhtadi dan Zamsari) dengan lokasi pembuatan batu bata di Desa Betungan, adalah satu komplek pembuatan sentra batu bata konvensional (tradisonal). Luaran kegiatan ini diharapkan luaran berupa:  1) Mendapatkan produksi bata dengan menggunakan mesin cetak bata, 2) Mendapatkan batu bata merah yang berkualitas baik. Adapun metode pendekatan yang dilakukan adalah: 1) Model pendampingan masyarakat, 2) Model perencanaan dan perancangan pembuatan produksi batu bata melalui Tahap pengadukan dan pencetakan, Tahap penjemuran, teknik penjemuran yang benar, Tahap pembakaran, Tahap Pengumpulan batu bata, dan tahap pemasaran. 3) Model Tindak Lanjut. Hasil kegiatan adalah: 1) mitra dapat menghasilkan produksi bata merah lobang dengan mesin cetak dengan ukuran bata (80 x 80 x 160) mm, Bata lobang yang dihasilkan mitra memiliki karateristik cukup baik melalui uji sedehana: berat jenis kering: 1.534 kg/m3, berat jenis normal: 1.801 kg/m3, daya serap: 17,38 %, jumlah luasan per 1 m2 : 56 buah/m2, warna : kemerahan, 2) Mitra yang sebelumnya membuat bata konvensional (manual) dimana dalam sehari dengan 2 (dua) orang pekerja mendapat upah 36.000 untuk 300 buah bata, tetapi melalui IbM meningkat produksi 1.500 buah bata/harinya, dengan upah 180.00/perhari,  sehingga dengan demikian tingkat kesejahteraan pekerja bisa meningkat dan jumlah bata mitra yang dihasilkan pun semakin meningkat, serta waktu bekerja lebih sedikit, produktifitas mitra menjadi lebih meningkat, 3) Akan tetapi karena keterbatasan modal mitra, proses pembuatan bata menjadi sedikit terlambat. Dikarenakan setelah proses pembakaran, mitra menunggu lakunya bata, uang tersebut dijadikan modal untuk melakukan kegiatan pencetakan berikutnya, padahal kalau mitra memiliki modal lebih, mitra dapat terus melakukan kegiatan pencetakan, pembakaran dan pemasaran yang berkelanjutan. Karenanya sangat disarankan agar mitra mengadakan kerjasama dengan pihak lain sebagai penyandang dana misal Bank, Koperasi, sehingga usaha bata merah lobang dengan mesin cetak bata ini dapat berjalan lebih maju dan berkembang.

Keywords


Batu bata Merah Lobang, Mesin Cetak, Tanah Liat, Mitra



DOI: https://doi.org/10.37061/jps.v2i2.1696

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Jurnal Pengabdian Sriwijaya

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Kampus Universitas Sriwijaya
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km.32, Indralaya
Telepon: 0711-580074 Faximile: 0711-581058

Creative Commons License

Flag Counter