UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT KULIT PADA BAYI MELALUI PENYULUHAN PERAWATAN KULIT SEHAT
Abstract
Kulit merupakan organ tubuh terluar yang berhubungan langsung dengan lingkungan sehingga berperan sebagai pelindung organ dalam. Untuk menjaga kesehatan kulit diperlukan perlindungan dan perawatan secara tepat dan teratur dengan memperhatikan berbagai aspek termasuk usia dan kondisi kulit. Berdasarkan usia kronologik, kulit dibagi menjadi kulit bayi (0-1 tahun), kulit anak-anak (2-12 tahun), kulit remaja (13-19 tahun), kulit dewasa muda (20-40 tahun), kulit dewasa usia pertengahan (40-60 tahun), dan kulit usia lanjut (>60 tahun). Penggolongan lain berdasar kondisi kulit meliputi kulit normal, berminyak, dan kering.
Cara perawatan kulit yang baik dan benar tidak selalu sama untuk setiap orang. Perawatan kulit bayi berbeda dengan kulit remaja atau usia lanjut. Dalam melakukan perawatan kulit bayi harus diingat bahwa kulit bayi berbeda dengan kulit dewasa. Kulit bayi relatif lebih tipis dan perlekatan antar sel masih longgar. Produksi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea lebih sedikit. Hal tersebut menyebabkan potensi mengalami iritasi meningkat, dan lebih rentan terhadap infeksi, terutama yang disebabkan bakteri. Kulit bayi memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami alergi kontak. Meningkatnya permeabilitas perkutan terjadi terutama pada bayi prematur, kulit yang rusak, dan kulit daerah skrotum. Perbandingan luas permukaan kulit terhadap volume cairan tubuh relatif lebih besar sehingga risiko peningkatan bahan toksik di dalam darah lebih tinggi. Tujuan perawatan kulit pada bayi berhubungan dengan fungsi-fungsi pertahanan kulit bayi yang masih belum sempurna. Perawatan kulit bayi ditujukan untuk mencegah atau mengurangi terjadinya iritasi, serta mempertahankan fungsi utama kulit sebagai pelindung.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pos Kesehatan Kelurahan Tanjung Jering dengan sasaran kader kesehatan, bidan desa, dan ibu-ibu yang memiliki balita. Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan dan demonstrasi cara memandikan bayi dan perawatan bayi setaelah mandi dan dalam keihidupan sehari-hari. Pelaksana kegiatan terdiri dari Dokter spesialis Kulit dan Kelamin, dokter umum, serta dibantu oleh dua orang mahasiswa yang telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengenai perawatan kulit bayi. Peserta kegiatan akan mendapatkan leaflet yang berisi informasi tata cara perawatan bayi, menonton video perawatan bayi, serta memperagakan langsung cara perawatan bayi menggunakan alat peraga. Peserta dapat berdiskusi langsung dengan narasumber dan mendapatkan salinan informasi dalam bentuk CD untuk dipelajari ulang
Dari kegiatan yang dilakukan terlihat warga masyarakat yag hadir sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pengabdian ini. Hal ini dapat diketahui dengan banyaknya pertanyaan yang muncul setelah penyuluhan diberikan. Pertanyaan tidak hanya terbatas pada penyakit kulit pada bayi, tetap peserta yang hadir juga melakukan konsultasi serta diperiksa kulitnya. Akhir kegiatan berupa penyerahan alat perawatan kesehatan bayi, leaflet, dan brosur kepada bidan dan kader kesehatan. Perlu dilakukan kegiatan pengabdian yang berkesinambungan dengan topik-topik penyakit yang berbeda juga pengabdian berupa pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat sehingga selain mendapatkan pengetahuan yang baru juga dapat menikmati langsung pelayanan kesehatan.Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.37061/jps.v4i1.5484
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JURNAL PENGABDIAN SRIWIJAYA
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kampus Universitas Sriwijaya
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km.32, Indralaya
Telepon: 0711-580074 Faximile: 0711-581058