PEMBUATAN PARFUM DAN LOTION ANTINYAMUK DARI RUMPUT AKAR WANGI (Chrysopogon zizanioides)
Abstract
Penyakit chikunggunya, demam berdarah, dan malaria sering mewabah di seluruh wilayah Ogan Ilir, termasuk desa yang berada di RT 03 Lokasi II Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara. Penggunaan antinyamuk pada permukaan kulit untuk menghindari gigitan nyamuk lebih efektif untuk masyarakat, baik yang berada di dalam rumah, apalagi bagi masyarakat yang sering berada di luar rumah. Namun karena harganya yang relatif mahal maka belum terjangkau oleh semua lapisan masyarakat di desa ini yang memiliki taraf perekonomian yang rendah. Juga penggunaan antinyamuk sintetik ini untuk kurun waktu yang lama akan menimbulkan efek samping terhadap kulit. Rumput akar wangi banyak terdapat di sekitar desa ini. Kandungan kimianya berupa minyak atsiri telah banyak digunakan bangsa Indonesia jauh sebelum diperkenalkannya antinyamuk sintetik (repellent) untuk menghindari gigitan nyamuk. Juga berdasarkan penelusuran literatur, banyak sekali penelitian-penelitian yang mengungkapkan tentang kemampuan kandungan kimia rumput akar wangi ini dalam membasmi serangga. Dari pengamatan di lapangan terlihat bahwa antinyamuk yang telah dibuat ternyata cukup ampuh untuk mengusir gigitan serangga. Hal ini dibuktikan oleh masyarakat yang telah mengoleskan antinyamuk alami ini ke bagian tubuh mereka, memang tidak digigit oleh nyamuk yang banyak disekitar kegiatan kami tersebut. Namun dari hasil tanya jawab ternyata dari bentuk-bentuk antinyamuk yang dibuat, yang paling digemari oleh masyarakat kelompok ibu-ibu adalah bentuk parfum. Hal ini disebabkan karena penggunaannya yang praktis dan lebih wangi. Sedangkan dari kalangan remaja putri, mereka lebih menyukai antinyamuk dalam bentuk lotion yang diekstrak dengan minyak zaitun. Selain warnanya menarik kehijauan, juga karena antinyamuk ini juga dapat menghaluskan dan melembutkan kulit tanpa efek samping. Kulit yang halus dan lembut tentu menjadi idaman bagi para remaja putri. Lotion yang diekstrak dengan parafin cair paling sedikit digemari oleh para peserta. Hal ini mungkin disebabkan karena warnanya yang pucat dan kurang wangi.
Keywords
Rumput akar wangi, antinyamuk, parfum dan lotion
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.37061/jps.v5i2.5671
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JURNAL PENGABDIAN SRIWIJAYA
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kampus Universitas Sriwijaya
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km.32, Indralaya
Telepon: 0711-580074 Faximile: 0711-581058