UPAYA MENURUNKAN HIPERTENSI DAN GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN INTERVENSI SEFT PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS PEMULUTAN INDERALAYA
Abstract
Lansia sering terkena hipertensi akibat perubahan elastisitas pembuluh darah sehingga tejadi kekakuan pada arteri dan mengakibatkan tekanan darah meningkat. Selain hipertensi, permasalahan penyakit Diabetes Mellitus juga menjadi perhatian dimana dengan perubahan penuaan secara fisiologis,maka respon kerja pengaturan insulin dihati dan pankreas menurun fungsinya untuk mencukupi kebutuhan gula darah ditubuh sehingga mengakibatkan kadar gula darah meningkat. Permasalahan penyakit hipertensi dan Diabetes mellitus (DM) adalah kebutuhan lansia yang harus dicarikan penyelesaian masalahnya.
Terapi SEFT merupaka terapi non farmakologis yang efektif sederhana dan aman dilakukan namun memberikan manfaaat yang signifikan. Terapi SEFT menggunakan ketukan ringan (tapping) pada 18 titik meridian tubuh yang merangsang dan mengaktifkan 12 jalur utama meridian tubuh, sehingga terjadi keseimbangan antara energi tubuh dan menimbulkan relaksasi. Khalayak sasaran adalah 20 orang lansia di wilayah puskesmas Pemulutan Inderalaya.Pengabdian berupa pendidikan kesehatan, simulasi atau peragaan prosedur SEFT terapi.
Tujuan kegiatan ini untuk menurunkan tekanan darah bagi lansia hipertensi dan membantu terapi pengobatan medis untuk menurunkan gula darah bagi lansia yang menderita DM. Kegiatan ini dilakukan dengan posisi lansia duduk dengan nyaman di atas matras.Kegiatan pertama diawali dengan penjelasan tentang terapi SEFT serta manfaatnya.Selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan mengidentifikasi masalah pikiran lansia terkait dengan penyakitnya Setelah itu dilanjutkan dengan mengidentifikasi titik itik meridian tubuh yang akan distimulasi dengan cara diketuk-ketuk dengan tapping menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.Beberapa lansia secara mandiri bisa menentukannya, namun sebagian lain dibantu oleh fasilitator untuk menemukan titik merdian tubuh lansia. Berikutnya dilanjutkan dengan latihan afirmasi yaitu mengucapkan kalimat “pengakuan terhadap penyakitnya dan pasrah dangan penyakitnya serta kalimat akhir sebagai penguat atau harapan terhadap kekuatan mental. “ Setiap lansia melafadzkan kalimat afirmasi sesuai dengan masalahnya masing-masing
Selama mengikuti kegiatan, hampir seluruh lansia melakukannya dengan antusias, bersemangat, konsentrai dan sungguh memperhatikan dan mempraktekkan Hasil kegiatan diperoleh bahwa 100 % lansia mampu mengikuti langkah langkah terapi SEFT dari awal sampai akhir dan 80 % lansia menunjukkan perubahan penurunan tekanan darah dan gula darah dalam rentang normal
Diharapkan kegiatan pengabdian ini dapat dijadikan program rutinitas dalam kegiatan panti dan dapat diterapkan secara mandiri bagi lansia untuk mencegah terjadinya hipertensi sehingga kualitas hidup lansia meningkat
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.37061/jps.v6i3.7012
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Sri Maryatun
Jurnal Pengabdian Sriwijaya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kampus Universitas Sriwijaya
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km.32, Indralaya
Telepon: 0711-580074 Faximile: 0711-581058