ADAPTASI POLA GENANGAN AIR RAWA LEBAK DENGAN BUDIDAYA TANAMAN PADI MENGAMBANG DI DESA PELABUHAN DALAM, KABUPATEN OGAN ILIR

Edward Saleh

Abstract


Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan merupakan desa yang lahan pertaniannya didominasi lahan rawa lebak, karena terletak di antara dua sungai besar, yaitu Sungai Ogan dan Sungai Keramasan. Dalam setahun, lahan pertanian akan terendam selama 7 bulan, yaitu dari bulan Oktober sampai bulan April, kondisi basa pada bulan Mei, Juni dan September, serta kering pada bulan Juli Agustus. Dengan kondisi lingkungan lahan demikian petani hanya mengusahakan sawahnya satu kali pertahun, yaitu budidaya tanaman padi pada bulan April sampai bulan September, diluar bulan tersebut lahan di berakan. Dalam pengabdian ini diperkenalkan sistem budidaya tanaman padi mengambang atau mengapung.  Penanaman padi mengambang ini dapat dilakukan selama fase pertumbuhan atau hanya pada fase awal pertumbuhannya saja.  Untuk melakukan praktek penanaman padi terapung dengan memanfaatkan botol minuman bekas sebagai pengapung, yang banyak tersedia sebagai limbah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk : a) memperkenalkan budidaya tanaman padi mengambang pada fase awal pertumbuhannya, b) memasyarakatkan penanaman padi lebih awal agar dapat mencapai IP 200, dan c) pemberdayaan kelompok tani.  Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan pembuatan rakit apung di sawah.  Dari hasil pelaksanaan pengabdian, dari mulai tahap sosialisasi, pembuatan percontohan, pendampingan, dan penyuluhan kepada petani, serta survei umpan balik diperoleh hasil sebagai berikut: 1) petani merespon postif dalam arti menerima introduksi teknologi baru berupa penanaman tanaman sistem terapung untuk adaptasi kondisi lahan rawa banjir pada bulan November sampai bulan Maret, 2) respon petani menyatakan teknologi ini dapat diterapkan, karena bahannya mudah didapat dan sebagian merupakan limbah berupa botol plastik bekas, dan 3) petani menyatakan berniat untuk mempraktekkannya.  Dari hasil pengabdian ini dapat disimpulkan pertanian dengan adaptasi kondisi lingkungan banjir pada lahan rawa lebak berupa penanaman pada rakit terapung dapat diterima petani. Sebagai saran, sesuai untuk memenuhi harapan petani untuk dapat menerapkan teknologi ini, diperlukan percontohan lanjutan untuk beberapa waktu.


Keywords


Rakit apung, padi, banjir



DOI: https://doi.org/10.37061/jps.v7i1.7543

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Edward Saleh



Jurnal Pengabdian Sriwijaya

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Kampus Universitas Sriwijaya
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km.32, Indralaya
Telepon: 0711-580074 Faximile: 0711-581058

Creative Commons License

Flag Counter