Penentuan Indikator Alami untuk Titrasi Asam Basa
Abstract
Penelitian ini mencari bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai indikator pada titrasi asam basa. Uji coba penggunaan indikator dilakukan pada praktikum kimia dasar di laboratorium Pendidikan Kimia FKIP UNSRI Semester II tahun 2019-2020 untuk melihat kelayakan penggunaan indikator. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak bougenville merah,bougenville putih,bunga mawar,kembang sepatu, bayam merah, kubis ungu,daun andongan, buah naga dan kunyit memberi warna yang berbeda dengan jelas dalam larutan HCl 0,1 N dan NaOH 0,1 N. Pada penentuan trayek pH indikator ekstrak bahan yang digunakan sebagai indikator mempunyai trayek pH tinggi yaitu 10-11. Dari sepuluh indikator alami yang diteliti ternyata ekstrak buah naga,bougenville merah dan bayam merah memberi warna yang lebih stabil dan mewakili bagian buah ,bunga dan daun. Oleh karena itu ketiga indikator tersebut yang digunakan untuk titrasi.
Pada titrasi standarisasi larutan NaOH dengan larutan asam oksalat menggunakan indikator buah naga,bougenville merah dan bayam merah menghasilkan konsentrasi NaOH yang tidak jauh berbeda dengan jika menggunakan indikator sintetis (phenol ptalein). Selisih persentase konsentrasi NaOH 1%,3,83%,dan 3,6%. Pada titrasi standarisasi HCl dengan larutan standar NaOH,selisih konsentrasi HCl menggunakan indikator metil merah sebagai pembanding dengan indikator buah naga, bougenville merah dan bayam merah adalah 5,25%,2,82%,dan 1,71%.
Hasil uji coba penggunaan indikator yang dilakukan pada waktu praktikum kimia dasar,untuk titrasi larutan asam dalam jeruk nipis dengan larutan standar NaOH perbedaan penggunaan indikator alami maupun sintetis memberi hasil yang tidak jauh berbeda.Jika phenol ptalein digunakan sebagai pembanding indikator buah naga,bougenville merah dan bayam merah maka didapat selisih konsentrasi asam 3,35%,3,4% dan 4,04%. Sedangkan pada titrasi air kapur sirih dengan larutan standar HCl dan indikator metil merah sebagai pembanding indikator buah naga,bougenville merah dan bayam merah maka didapat selisih konsentasi basa air kapur 12,6%,9,4% dan 13%. Hasil uji coba memperlihatkan bahwa indikator alami lebih cocok digunakan untuk titrasi asam basa dengan larutan NaOH sebagai standar sesuai dengan trayek pH indikatornya.
Kata kunci: indikator asam basa, trayek pH, titrasi asam basa
Full Text:
hal 1-8 PDFDOI: https://doi.org/10.36706/jppk.v7i1.11688
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License