STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI PULAU KELAPA DAN KELAPA DUA, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA

Aisa Nazihah, Aie Ardhiya, Andi Alwi Absar, Dhea Ayuning Tyas, Muhammad Ali Subhan, Yayan Mardiansyah Assuyuti

Abstract


Struktur komunitas lamun di pulau Kelapa dan Kelapa Dua, kepulauan Seribu, Jakarta telah dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman, kerapatan, dan penutupan jenis. Lamun diambil dari tahun 2016 s/d 2018 dengan menggunakan metode transek kuadrat dengan 3 kali ulangan. Lamun yang ditemukan sebanyak 5 jenis, diantaranya yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Halophila ovalis dan Halophila minoris yang memiliki indeks keanekaragaman H’ = 1 ? H’ ? 3 yaitu pada kisaran 1,767-6,031. Persen penutupan lamun pada kurun waktu tiga tahun secara berurutan yaitu 57,96%, 54,72% dan 66,24% untuk pulau Kelapa Dua, sedangkan pada pulau Kelapa yaitu 27,72%, 37,26% dan 68,4%. Kerapatan tertinggi di pulau Kelapa yang mengalami peningkatan setiap tahunnya sampai mencapai 250,889 Ind/m2, sedangkan pada stasiun pulau Kelapa Dua dalam kurun waktu tiga tahun berfluktuasi dimana pada tahun terakhir mengalami penuruan dari 228,5 Ind/m2 menjadi 207,33 Ind/m2. Keanekaragaman lamun yang didapatkan berkategori sedang dengan persentasi penutupan di kedua lokasi setiap tahunnya yakni >50%.

Kata kunci:    Lamun, struktur komunitas, persentase penutupan


References


Anggraini, K. (2008). Mengenal Ekosistem Perairan. Grasindo.

Ansal, M. H., Priosambodo, D., Litaay, M., Salam, M. A., Biologi, D., Matematika, F., & Alam, P. (2017). Muh. haidir ansal.2016. Tesis, 8(15), 29–37.

Bengkal, K. P., Manembu, I. S., A Sondak, C. F., Th Wagey, B., W Schaduw, J. N., L Lumingas, L. J., Studi Ilmu Kelautan, P., Perikanan dan Ilmu Kelautan, F., Sam Ratulangi, U., & Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, P. (2019). Identifikasi keanekaragaman lamun dan ekhinodermata dalam upaya konservasi (Identification of Diversity of Seagrass and Echinoderms in Conservation Efforts). 1.

BTNKpS. (2004). Inventarisasi Padang Lamun di Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Christon, C., Djunaedi, O., & Purba, N. (2012). Pengaruh tinggi pasang surut terhadap pertumbuhan dan biomassa daun lamun Enhalus acoroides di Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Unpad, 3(3), 287-294.

Dahuri, R., Rais, S., Ginting, & Sitepu, M. J. (2004). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu Edisi Revisi. Pradnya Paramita.

Fahruddin, M., Yulianda, F., & Setyobudiandi, I. (2017). Kerapatan dan penututupan ekosistem lamun di pesisir desa bahoi, sulawesi utara. 9(1), 375–384.

Fredriksen, S., de Backer, A., Boström, C., & Christie, H. (2010). Infauna from Zostera marina L. meadows in Norway. Differences in vegetated and unvegetated areas. Marine Biology Research, 6(2), 189–200. https://doi.org/10.1080/17451000903042461

Herandarudewi, S. M., Kiswara, W., Irawan, A., Anggraeni, F., Juraij, Munandar, E., Sunudin, A., & Tania, C. (2019). Panduan Survei dan Monitoring Duyung dan Lamun. Dugong and Seagrass Coservation Project, 43.

Hidayatullah, A., Sudarmadji, S., Ulum, F. B., Sulistiyowati, H., & Setiawan, R. (2018). Distribusi Lamun di Zona Intertidal Tanjung Bilik Taman Nasional Baluran Menggunakan Metode GIS (Geographic Information System). Berkala Sainstek, 6(1), 22. https://doi.org/10.19184/bst.v6i1.7557

Kaewsrikhaw, R., & Prathep, A. (2014). The effect of habitats, densities and seasons on morphology, anatomy and pigment content of the seagrass Halophila ovalis (R.Br.) Hook.f. at Haad Chao Mai National Park, Southern Thailand. Aquatic Botany, 116, 69–75. https://doi.org/10.1016/j.aquabot.2014.01.009

Kamarrudin, Z. S., Rondonuwu, S. B., & Maabuat, P. V. (2015). Keragaman Lamun (Seagrass) di Pesisir Desa Lihunu Pulau Bangka Kecamatan Likupang Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Jurnal MIPA, 4(2), 20. https://doi.org/10.35799/jm.5.1.2016.11194

Kawaroe, M, & Nugraha, A. H. (2016). Ekosistem padang lamun. PT Penerbit IPB PresS.

Kawaroe, Mujizat, Nugraha, A. H., Juraij, & Tasabaramo, I. A. (2016). Seagrass biodiversity at three marine ecoregions of Indonesia: Sunda shelf, sulawesi sea, and banda sea. Biodiversitas, 17(2), 585–591. https://doi.org/10.13057/biodiv/d170228.

Kusumaningtyas, M. A., Rustam, A., Kepel, L. T., Ati, R. N. A., Daulat, A., Mangindaan, P. & Hutahaean, A. A.(2016). Ekologi dan Struktur Komunitas Lamun Di Teluk Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Jurnal Segara, 12(1), 1-9.

Lautetu, L. M., Kumurur, V. A., & Fela Warouw, F. (2019). Karakteristik Permukiman Masyarakat Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken. Karakteristik Permukiman Masyarakat Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken, 6(1), 126–136.

Lefaan, P. T. (2008). Kajian komunitas lamun di perairan pesisir manokwari. 23(45), 5–24.

Menajang, F. S. I., Kaligis, G. J. F., & Wagey, B. T. (2017). Komunitas lamun di pesisir pantai pulau bangka bagian selatan kabupaten minahasa utara provinsi sulawesi utara. Jurnal Ilmiah Platax, 5(1), 42–48.

Miswan, M. (2019). Analisis Destinasi Pariwisata Pulau Kelapa Dan Pulau Harapan Di Kepulauan Seribu Jakarta. Jurnal Industri Pariwisata, 2(1), 10–20. https://doi.org/10.36441/pariwisata.v2i1.26

Munandar, R. K., Sulistiono, S., & Setyobudiandi, I. (2020). Pengelolaan Ekosistem Lamun untuk Keberlanjutan Populasi Kuda Laut di Desa Sebong Pereh, Kabupaten Bintan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(3), 405–411. https://doi.org/10.18343/jipi.25.3.405

Pratiwi, A. R., Willian, N., & Pratomo, A. (2016). Analisis Kandungan Logam Berat (Pb) dan (Cd) Terhadap Lamun (Enhalus acoroides) Sebagai Bioindikator di Perairan Tanjung Lanjut Kota Tanjungpinang. Jurnal Zarah, 2(1), 1–10.

Rahmawati, S., Irawan, A., Supriyadi, I. H., & Azkab, M. H. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun (Issue 1).

Rappe, R. A. (2010). Struktur Komunitas Ikan Pada Padang Lamun Yang Berbeda Di Pulau Barrang Lompo Fish Community Structure In Different Seagrass Beds Of Barrang Lompo. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 2(2).

Riniatsih, I. (2016). Distribusi Jenis Lamun Dihubungkan dengan Sebaran Nutrien Perairan di Padang Lamun Teluk Awur Jepara. Jurnal Kelautan Tropis, 19(2), 101. https://doi.org/10.14710/jkt.v19i2.824

Saputro, M. A., Ario, R., & Riniatsih, I. (2018). Sebaran Jenis Lamun di Perairan Pulau Lirang Maluku Barat Daya Provinsi Maluku. Marine Research, 7(2), 97–105.

Sari, R. M., Kurniawan, D. & Sabriyati, D. (2021). Kerapatan dan Pola Sebaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat di Perairan Pengujan Kabupaten Bintan. Journal of Marine Research, 10(4), 527-534.

Short, F.T. & Carruthers, T. J. R. (2010). Halophila ovalis. The IUCN Red List of Threatened Species 2010.

Simamora, K. (2012). Variabilitas Konsentrasi Klorofil-A Daun Suhu Permukaan Laut di Perairan Natuna. Institut Pertanian Bogor.

Sitaba, R. D., Paruntu, C. P., & Wagey, B. T. (2021). Kajian Komunitas Ekosistem Lamun Di Semenanjung Tarabitan Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 9(2), 24. https://doi.org/10.35800/jplt.9.2.2021.34836

Susetiono. (2007). Lamun dan Fauna Teluk Kuta, Pulau Lombok. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI.

Takaendengan, K., & Azkab, M. H. (2010). Struktur Komunitas Lamun di Pulau Talise. Oseanologi Dan Limnologi Indonesia, 36(1), 85–89.

Tangke, U. (2010). Ekosistem padang lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(1), 9. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.3.1.9-29

van Katwijk, M. M., van der Welle, M. E. W., Lucassen, E. C. H. E. T., Vonk, J. A., Christianen, M. J. A., Kiswara, W., Inayat al Hakim, I., Arifin, A., Bouma, T. J., Roelofs, J. G. M., & Lamers, L. P. M. (2011). Early warning indicators for river nutrient and sediment loads in tropical seagrass beds: A benchmark from a near-pristine archipelago in Indonesia. Marine Pollution Bulletin, 62(7), 1512–1520. https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2011.04.007

Wicaksono, S. G., & Hartati, S. T. (2012). Struktur Vegetasi Dan Kerapatan Jenis Lamun Di Perairan Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara. Diponegoro Journal of Marine Research, 1(2), 1–7.

Yudhantoko, M., Handoyo, G., & Zainuri, M. (2016). C, kisaran salinitas 30-34 ± 1, 08. JURNAL OSEANOGRAFI, 5(3), 368–378.

Yusmiati. (2015). Jenis-jenis lamun di perairan laguna tasilaha dan pengembangannya sebagai media pembelajaran biologi. Sains Dan Teknolgi Tadulako, 4(2089–8630), 13–22.




DOI: https://doi.org/10.56064/maspari.v14i2.16866

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Hasil gambar untuk google scholar  Hasil gambar untuk portal garuda

Maspari Journal : Marine Science Research site and its metadata are licensed under CC BY-SA