KARAKTERISTIK SUHU DAN SALINITAS VERTIKAL TERHADAP MASSA AIR SELAMA PERIODE IOD (+) , IOD (-) , MUSIM BARAT, DAN MUSIM TIMUR DI SELAT MENTAWAI
Abstract
Selat Mentawai merupakan bagian Perairan Barat Indonesia yang secara geografis dilalui fenomena antar tahunan Indian Ocean Dipole (IOD) dan perubahan monsun. Dampak yang ditimbulkan oleh fenomena tersebut terhadap karakteristik massa air, khususnya berkaitan dengan distribusi, stratifikasi dan proses percampuran massa air yang berasal dari Perairan Samudera Hindia menjadi fokus utama penelitian. Lokasi penelitian dilakukan di Selat Mentawai yang secara geografis terletak antara 2,3° – 3,3° Lintang Utara dan 100° – 101,5° Bujur Timur, dimana terbagi dalam 4 periode penelitian yaitu: IOD Positif (+), IOD Negatif (-), Monsun Timur dan Monsun Barat. Kajian dilakukan menggunakan data insitu dari instrumen Conductivity Temperature Depth (CTD) untuk mengukur parameter kedalaman, temperatur, dan salinitas. Analisis data CTD menggunakan diagram T-S yang menunjukan hubungan antara suhu dan salinitas di beberapa kedalaman. Selain itu data model arus yang bersumber dari marine.copernicus.eu digunakan untuk melihat distribusi arus laut secara horizontal. Pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak Ocean Data View (ODV). Secara umum, hasil analisa diagram T-S menunjukan lapisan termoklin berada pada kedalaman antara 50 sampai dengan 150 meter. Dimana lapisan termoklin saat IOD (-) pada kedalaman (92 – 155 meter) dimana lebih dalam daripada IOD (+) pada kedalaman (77 – 130 meter). Lapisan termoklin saat monsun barat pada kedalaman (92,3 - 155,8 meter) lebih dalam daripada monsun timur pada kedalaman (55,7 – 109,7 meter). Arus laut Selat Mentawai dipengaruhi oleh perubahan IOD dan monsun, dimana saat IOD (-) arah arus dominan dari Barat Laut ke Tenggara dan sebaliknya saat IOD (+) arah arus dominan dari Tenggara ke Barat Laut. Sedangkan pada saat monsun barat arah arus dominan dari Barat Laut ke Tenggara. Sebaliknya saat monsun timur arah arus dominan dari Tenggara ke Barat laut. Karakteristik massa air di Upper Water (0 – 500 meter) wilayah Selat Mentawai terdiri dari Benggal Bay Water (BBW), Subtropical Low Water (SLW), South Indian Central Water (SICW), Indonesian Upper Water, dan Indian Equatorial Water. Sementara untuk wilayah Intermidiate Water massa air yang paling dominan berasal dari Red-Sea Persian Intermediate Water (RSPIW). Pada kondisi IOD +, IOD -, Monsun Barat, dan Monsun Timur tidak terdapatnya perbedaan karakteristik massa air.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Emery, W.J. 2003. Ocean Circulation / Water Types and Water Masses. United States of America: Elsevier Science Ltd. 1556-1567.
Fadholi, A., 2013. Studi Dampak El Niño dan Indian Ocean Dipole (IOD) terhadap Curah Hujan di Pangkal Pinang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 11:43-50.
Napitu, R., Surbakti, H., Diansyah, G., 2016. Identifikasi Karakteristik Massa Air Perairan Selat Bangka bagian Selatan, Maspari Jurnal, 8(2):91-100.
Ramadhanty, F.W., Muslim, Kunarso, Rochadi.B., dan Ismunarti. D.H., 2021. Pengaruh Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) terhadap Sebaran temperatur dan Salinitas di Perairan Barat Sumatera. Indonesian Journal of Oceanography Vol:3 No:1.
Saji, N.H., Goswami, B.N., Vinayachandran, P.N., and Yamagata, T. 1999. A Dipole Mode in the Tropical Indian Ocean. Nature, 401:360-363.
Sugianto. D.N., Agus A.D.S., 2007, Studi Pola Sirkulasi Arus Laut di Perairan Pantai Sumatera Barat, Ilmu Kelautan. Vol 12 (2): 79 – 92.
Supriyadi, E., Antonius W.B., Siswanto. 2019. Karakteristik Musiman dan variabilitas Arus Wrykti Periode 2000 – 2014, Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol.20 No 1 tahun 201:31-38.
Sverdrup, H.U., Johnson, M.W. and Fleming, R.H., 1961. The Oceans, Their Physics, Chemistry and General Biology. Prentice-Hall, INC. Englewood Cliffs, N.J. 1087 pp.
Tanto, T.A., Hartanto, T., Purba, M., Pranowo, W.S., 2020, Karakteristik Massa Air di Perairan Barat Daya Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jurnal Kelautan Nasional, Vol.15 No.1 Hal.23-36.
Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of the Southeast Asian Waters. Naga Report Volume 2. Scripps Institution of Oceanography, La Jolla, California.
Wyrtki, K. 1973.An Equatorial jet in the Indian Ocean. Science Vol 181 pp 262- 264.
DOI: https://doi.org/10.56064/maspari.v15i1.21080
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Maspari Journal : Marine Science Research site and its metadata are licensed under CC BY-SA