EVALUASI TINGKAT KEAUSAN MATA GARU TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGGARUAN BULLDOZER D9R DALAM PROSES PENGGALIAN OVERBURDEN TAMBANG BATUBARA DI PT. MUARA ALAM SEJAHTERA (MAS)

Rolland Adi Putra Situmorang, Mukiat ., Diana Purbasari

Abstract


Kegiatan awal penambangan dengan menggunakan metode penambangan tambang terbuka, biasanya dilakukan penggalian pada material penutup yang meliputi lapisan tanah pucuk (top soil) dan batuan penutup (overburden). Proses pembongkaran lapisan batuan penutup pada tambang terbuka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan penggaruan atau peledakan. Pembongkaran dilakukan apabila penggalian secara langsung (free digging) sudah tidak dapat dilakukan lagi. Berdasarkan keadaan lapangan di PT. Muara Alam Sejahtera (MAS) terdapat 3 jenis lapisan batuan yang digaru diantaranya: silty claystone, silty sandstone, dan sandstone. Lapisan batuan yang digaru memiliki nilai kuat tekan batuan yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata tingkat keausan mata garu pada ketiga lapisan batuan yang memiliki nilai berbeda diantaranya, silty claystone 0,16cm/jam; silty sandstone 1,49cm/jam; sandstone 5,79cm/jam. Tingkat keausan mata garu memiliki hubungan terhadap produktivitas penggaruan bulldozer D9R yaitu semakin besar atau semakin tinggi nilai keausan mata garu maka nilai produktivitas penggaruan mengalami penurunan. Pada batuan sandstone produktivitas penggaruan aktual jam pertama sebesar 240,80 m3/jam dengan tingkat keausan sebesar 6,83 cm sedangkan pada batuan silty sandstone produktivitas penggaruan aktual jam pertamanya sebesar 487,30 m3/jam dengan tingkat keausan 0,23 cm.

 

Kata kunci: Produktivitas Penggaruan, Mata Garu, Silty Claystone, Silty Sandstone, Sandstone


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.36706/jp.v1i5.5376

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats 

 

 

Index by

Garuda logo

Google Scholar logo

 

Sponsored By

Hasil gambar untuk icon portaltambang