ANALISIS KEAUSAN BOWL DAN MANTLE CONE CRUSHER TERHADAP UKURAN PRODUK PADA PROSES PEREMUKAN SEKUNDER

Rezha lauda, A. Taufik Arief, Syarifuddin .

Abstract


Cone crusher yang digunakan merupakan bagian dari alat peremuk sekunder, dimana umpan yang akan dihancurkan oleh cone crusher merupakan produk dari alat peremuk primer yaitu jaw crusher. Cone crusher mempunyai fungsi agar ukuran produk yang dihasilkan optimal, sehingga dapat dilanjutkan dengan proses penggerusan menggunakan semi-autogeneous mill. Analisis keausan bowl dan mantle cone crusher pada proses peremukan sekunder didasarkan pada ukuran produk dihasilkan yang tidak sesuai dengan target perusahaan sebesar 30 mm. Keausan pada bowl dan mantle cone crusher dapat disebabkan beberapa faktor, antara lain tonase yang dihancurkan, kekerasan batuan, energi peremukan yang digunakan dan faktor operasi lainnya, sehingga diperlukan analisa lebih lanjut. Setiap cone crusher melakukan proses peremukan batuan sebanyak 1500 ton, bowl akan mengalami kehilangan ketebalan sebesar 2,37 mm dan mantle akan mengalami kehilangan ketebalan sebesar 3,57 mm. Kehilangan ketebalan pada bowl dan mantle akan mengakibatkan ukuran produk dari cone crusher menjadi lebih kasar. Pengukuran kehilangan ketebalan pada bowl dan mantle dilakukan dengan 2 cara atau metode, dengan menggunakan alat bernama distance meter laser serta mal. Hasil analisis keausan bowl dan mantle cone crusher adalah laju keausan (wear rate) mantle lebih besar dibandingkan dengan laju keausan bowl serta operasional parameter alat peremuk berpengaruh pada ukuran produk yang dihasilkan.

 

Kata kunci: keausan, ukuran produk, bowl dan mantle


Full Text:

PDF

References


Wiils, B.A. and Napier-Munn, T.J. (2006). Mineral Processing Technology 7thEdition: An Introduction to the Practical Aspects of Ore Treatment and Mineral Recovery. Australia: Elsevier Science and Technology Books

Nasrudin, Dudi. Linda, dan Normansyah. (2016). Optimalisasi Alat Crushing Plant Untuk Memenuhi Target Produksi Andesite di PT. Ansar Terang Crushindo, Kecamatan Pangkalan Kota Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung, volume 2 No. 2.

Ma, Yanjun, Fan, Xiumin, dan He, Qichang. (2016). Prediction of Cone Crusher Performance Considering Liner Wear. Shanghai: Shanghai Jiao Tong University.

Lodhi, G. (2013). Operation And Maintenance Of Crusher House For Handling In Thermal Power Plant.International Journal Of Mechanical Engineering And Robotics Research, Volume 2 No. 4.

Peurifoy, R.L. (1970). Construction, Planning, Equipment and Methods. 2nd Edition. Texas: McGraw-Hill, Ltd.

Taggart, A.F. (1967). Hand Book of Mineral DressingOres and IndustrialMinerals. Columbia: Willey Handbook Series

Metso. (2016). Installation, Operation and Maintenance Manual. West Perth Australia.

Currie, J. M. (1973). Unit Operation Mineral Procesing. Departement of Chemical and Metallurgical Technology Burnaby. British Colombia.

Malau R.R. (2012). Kajian Teknis Produksi Alat Peremuk pada Peremukan Batu Granit untuk mencapai target Produksi 200.000 ton/bulan di PT. Wira Penta Kencana Tanjung Balai Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau. Skripsi. Fakultas Teknik:Universitas Sriwijaya.

Brennan, J.G., Butlers, J.R., Cowell, N.D., dan Lilly, A.E.V. (1974). Food Engineering Operations. USA: Applied Science Publisher.




DOI: https://doi.org/10.36706/jp.v3i1.8462

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats 

 

 

Index by

Garuda logo

Google Scholar logo

 

Sponsored By

Hasil gambar untuk icon portaltambang