Korelasi antara Hipoalbuminemia dan Hiperkolesterolemia pada Anak dengan Sindrom Nefrotik
Abstract
Sindrom nefrotik adalah salah satu penyakit glomerulus yang paling banyak terjadi pada anak, yang ditandai dengan proteinuria masif, hipoalbuminemia, edema dengan atau tanpa hiperkolesterolemia. Peningkatan kadar kolesterol dapat berakibat pada berbagai penyakit di masa mendatang. Kondisi hiperkolesterolemia tersebut biasanya bersifat transien dan normal kembali bila pengobatan hipoalbuminemia berhasil.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia pada anak dengan sindrom nefrotik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien sindrom nefrotik usia 1-<18 tahun di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sampel penelitian diambil dari rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada periode Januari 2014-Juni 2016.Korelasi antara hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman.Dari 78 sampel, 34,6% berusia 4-6 tahun, 71,8% laki-laki, 56,4% proteinuria masif 2+, 61,5% status gizi baik, 67,9% hipoalbuminemia dan 64,1% hiperkolesterolemia. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia pada anak dengan sindrom nefrotik dengan arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi kuat (p=0,000;r= -0,703). Hipoalbuminemia berkorelasi negatif terhadap hiperkolesterolemia pada anak dengan sindrom nefrotik.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36706/mks.v49i2.8379
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed in:
Editorial Office
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Jl. Dr. Moehammad Ali Kompleks RSMH Palembang 30126, Indonesia
Telp. 0711-316671, Fax.: 0711-316671
Email:mksfkunsri@gmail.com
View My Stats