Evaluasi Nilai Kecernaan Secara In Vitro Ransum Ternak Sapi Bali yang Disuplementasi dengan Probiotik Bioplus
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan probiotik bioplusterhadap kecernaan ransum sapi Bali secara in vitro. Penelitian analisa kecernaan ransum denganmenggunakan metode in vitro, analisa bahan kering dan bahan organik dilaksanakan diLaboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Rancanganpenelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4ulangan. Masing-masing perlakuan adalah A0 = Silase + hijauan + 3 kg konsentrat tanpa probiotik(kontrol), A1 = Silase + hijauan + 3 kg konsentrat + bioplus 200 gram, A2 = Silase + hijauan + 3 kgkonsentrat + bioplus 250 gram, A3 = Silase + hijauan + 3 kg konsentrat + bioplus 300 gram.Parameter yang diamati adalah Koefisien Cerna Bahan Kering (KCBK), Koefisien Cerna BahanOrganik (KCBO) dan N-Amonia. Hasil penelitian memperlihatkan perlakuan dengan penambahanprobiotik bioplus tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap Koefisien Cerna Bahan Kering(KCBK), Koefisien Cerna Bahan Organik (KCBO), dan N-Amonia. Hasil penelitian menunjukkanbahwa perlakuan level penambahan probitik A3(300 gram) memiliki nilai kecernaan bahan kering,bahan organic dan NH3 lebih tiinggi dibandingkan perlakuan lain; KCBK 65,51 %, KCBO = 79,,96% ; NH3 = 4,13 mM. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penambahan bahwa pemberianprobiotik bioplus sampai 300 gram belum mampu meningkatkan kecernaan secara in vitro ransumsapi bali, namun ada kecendrungan peningkatan KcBK, KcBO, dan N-NH3 di bandingkan dengankontrol.
Kata kunci : Probiotik bioplus, ransum, silase, in vitro
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33230/JPS.4.1.2015.2298
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN (media online) p-ISSN (media cetak)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.