“Sesuatu yang Tak Pernah Terjadi” Membayangkan Kemenangan Nusantara Melawan Kolonialisme
Abstract
Abstrak: Ketika kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, para bapak bangsa Indonesia sepakat bahwa wilayah kedaulatan republik yang akan dibentuk ini adalah bekas wilayah Hindia-Belanda. Alasan atas integrasi ini adalah karena mereka merasa “senasib sepenanggungan”, karena sama-sama pernah dikalahkan dan dijajah oleh Belanda. Tulisan mengenai counterfactual ini, akan mengangkat permasalahan mengenai pemikiran nasionalisme sebagai sesuatu yang bersifat absolutely splendid ancestors (warisan dari nenek moyang kita yang cemerlang). Tujuan penulisan ini untuk mengelaborasi pemikiran nasionalisme bangsa Indonesia. Metode yang digunakan yaitu kepustakaan dengan mengumpulkan bahan-bahan penelitian yang berupa buku dan artikel ilmiah yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan nasib di masa lalu nasionalisme Indonesia tidak akan tertanam dalam diri bangsa-bangsa itu. Ketiadaan rasa senasib itu membuat mereka tidak merasa perlu untuk berintegrasi dengan Indonesia. Nasionalisme yang muncul pada dalam diri mereka adalah nasional suku bangsa mereka masing-masing.
Kata kunci:Nasionalisme, Counterfactual, Perlawanan Penduduk Lokal, Kolonialisme
Abstract: When Indonesian independence was proclaimed, the fathers of the Indonesian people agreed that the territory of the republic that was to be formed was the former Dutch East Indies. The reason for this integration is because they feel "the same fate", because both have been defeated and colonized by the Dutch. This article on counterfactual will raise the issue of nationalism thinking as something that is absolutely splendid ancestors (the legacy of our brilliant ancestors). The purpose of this paper is to elaborate the thinking of Indonesian nationalism. The method used is the literature by gathering research materials in the form of books and relevant scientific articles. The results showed that the differences in the fate of the past Indonesian nationalism would not be embedded in the nations. The lack of a sense of shared destiny made them not feel the need to integrate with Indonesia. Nationalism that arises in them is the nationality of their respective tribes.
Keywords : Nationalism, Counterfactual, Resistances, Colonialism
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36706/jc.v9i2.10102
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Haldi Patra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed By:
Publish by:
Sriwijaya University in collaboration with Association of History Education Programs throught Indonesia (Persatuan Program Studi Pendidikan Sejarah se-Indonesia/P3SI):
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah by E-Journal Sriwijaya University is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
View My Stats