• https://theoejwilson.com/
  • mariatogel
  • santuy4d
  • garuda slot
  • garudaslot
  • https://edujournals.net/
  • nadimtogel
  • https://mitrasehatjurnal.com/
  • slot gacor hari ini
  • g200m
  • 55kbet
  • slot gacor
  • garudaslot
  • link slot gacor
  • Kajian Sosiolinguistik Syair Perang Palembang: Upaya Menggali Data Kebahasaan dalam Teks | Ali Masri | Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah

    Kajian Sosiolinguistik Syair Perang Palembang: Upaya Menggali Data Kebahasaan dalam Teks

    Raden Muhammad Ali Masri

    Abstract


    Karya sastra (baca: teks sastra) tidak hanya muncul sebagai sebuah produk estetika, melainkan juga merekam atau menghadirkan fenomena kebahasaan sesuai dengan zamannya. Sebagai produk yang juga dapat disebut dengan dokumen sosial, pada dasarnya teks sastra tidak hanya muat fenomena sosiolinguistik pada masa ia ditulis,  yang tentu saja dapat menggambarkan setting masyarakat pada masa itu, melainkan juga konteks sosial dan budaya yang diembannya, terlepas dari verbal repertoire yang dimiliki oleh penulisnya. Sebagai produk masa lalu, yang diyakini ditulis sekitar tahun 1819, Syair Perang Palembang, setidaknya menjadi artefak kebahasaan masyarakat pada masa itu, selain menjadi bukti tertulis ikhwal “cara†orang zaman dahulu “bercerita†tentang perang yang terjadi di Palembang. Hal yang tentunya sungguh menarik bahwa sebagai teks sastra Syair Perang Palembang, menyuguhkan data kebahasaan yang sangat menarik untuk dikaji, terutama dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa Melayu di wilayah Indonesia, jauh sebelum pengakuan terhadap bahasa Indonesia dalam Sumpah Pemuda 1928. Di sisi lain, teks syair yang menggunakan bahasa Melayu, yang dalam konteks lokal sering disebut dengan “bahasa Melayu tinggi†justru menjadi alat bukti betapa bahasa Melayu pada masa itu telah menjadi alat komunikasi Kesultanan Palembang Darussalam, di atas bahasa Palembang halus ataupun bahasa Palembang sehari-hari yang hidup secara berdampingan. Untuk itu, kajian sosiolinguistik yang dilakukan, secara garis besar tidak dapat dilepaskan dari konteks bahasa dan budaya, termasuk kajian terhadap unsur dialek, kronolek, sapaan, dan unsur lain yang terekam di dalamnya.

    Kata Kunci: Sosiolinguistik, Teks sastra, Syair, Kode bahasa, Kode budaya, Dialek, Kronolek


    Full Text:

    PDF


    DOI: https://doi.org/10.36706/jc.v3i2.4765

    Refbacks

    • There are currently no refbacks.


    Copyright (c) 2014 Raden Muhammad Ali Masri

    Creative Commons License
    This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

    Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah
    Program Studi Pendidikan Sejarah
    Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
    FKIP Universitas Sriwijaya
    Jl. Palembang-Prabumulih, km. 32. Indralaya-Ogan Ilir
    email: criksetra@fkip.unsri.ac.id
     
    P-ISSN: 1978-8673 
    E-ISSN: 2656-9620

     Indexed By:

       

    Publish by:

    Sriwijaya University in collaboration with Association of History Education Programs throught Indonesia (Persatuan Program Studi Pendidikan Sejarah se-Indonesia/P3SI):

    Flag Counter

     

    Lisensi Creative Commons

    Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah by E-Journal Sriwijaya University is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

    View My Stats