Pengaruh Belanda Terhadap Struktur Pemerintahan dan Kehidupan Politik Kerajaan Purba 1906 - 1945

Andreas M Ginting

Abstract


Masuknya Belanda secara bertahap ke Simalungun membawa perubahan. Perubahan ini berdampak dibatasinya  peran  harajaon  yang berkuasa. Melalui Besluit Gubernement  Nomor 22, administrasi pemerintahan dibagi ke dalam 16 distrik dan huta berdasarkan kekuasaan raja yang berkuasa. Belanda menganeksasi wilayah tersebut, membuka perkebunan besar. Saat pembukaan tidak ada perlawanan karena tanah tidak dimiliki oleh rakyat, tapi dikuasai partuanon yang tunduk kepada raja. tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Belanda terhadap struktur pemerintahan politik kerajaan purba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis. Pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Dari hasil penelitian, Belanda sangat berpengaruh, bahkan mampu mengganti pemimpin yang dipilih pihak adat.

Kata Kunci : Belanda, Kerajaan Purba, Simalungun


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.36706/jc.v6i2.5317

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Andreas M Ginting

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah
Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FKIP Universitas Sriwijaya
Jl. Palembang-Prabumulih, km. 32. Indralaya-Ogan Ilir
email: criksetra@fkip.unsri.ac.id
 
P-ISSN: 1978-8673 
E-ISSN: 2656-9620

 Indexed By:

   

Publish by:

Sriwijaya University in collaboration with Association of History Education Programs throught Indonesia (Persatuan Program Studi Pendidikan Sejarah se-Indonesia/P3SI):

Flag Counter

 

Lisensi Creative Commons

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah by E-Journal Sriwijaya University is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

View My Stats