Peran Kortisol dalam Kasus Kawin Berulang pada Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH)
Yosephine Laura Raynardia, Aqil Adyatama, Zurriyatina Qurota A'yun, Ginar Rosita, Laras Nur Prawesti
Abstract
Kurangnya kesadaran peternak tentang kebutuhan pakan baik konsentrat atau hijauan pada sapi perah PFH akan berdampak pada penurunan performa reproduksi sapi sampai penurunan produksi susu karena kurangnya asupan nutrient. Menurunnya performa reproduksi sapi perah PFH adalah terjadinya stres pada tubuh sapi tersebut. Stres pada tubuh mengakibatkan produksi beberapa hormon yang berpengaruh pada metabolisme tubuh. Hormon yang berperan pada kejadian ini adalah kortisol yaitu hormon yang dihasilkan ketika ternak tersebut mengalami stres. Ternak yang mengalami stres, pusat kognitif pada otak akan menerima stimulus yang dianggap ancaman dari lingkungan dan melakukan reaksi berupa mekanisme respon melalui sinyal nervus yang akan mengaktivasi hipotalamus menghasilkan Corticotropin Releasing Hormone (CRH). Hormon ini akan tersekresi dan ditransport menuju anterior pituitari yang berefek pada peningkatan sintesis dan sekresi Adreno Corticotropin Hormone (ACTH). Selanjutnya, ACTH akan memiliki aksi terhadap sterodiogenesis dan akan mendukung pengangkatan kolesterol serta perubahan enzimatik menjadi hormone glukokortikoid berupa kortisol dan kortikosterone. Hal ini juga mengakibatkan terjadinya kawin berulang yang akan berdampak pada kerugian peternak. Tujuan dari penulisan ini adalah mengungkap adanya efek negatif yang masif jika mengabaikan nutrien pakan yang terungkap melalui kortisol dalam darah sapi perah PFH.