KONSEP “MANUSIA EKONOMI” DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENDIDIKAN

Riswan Jaenudin(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
DOI : 10.36706/jp.v1i1.5515

Abstract

Abstract: The essence of economic problems is the use of scarce resources to satisfy unlimited human needs. Scarcity is inevitable and scarcity is central to economic problems. The infinite human need is supposedly derived from the philosophy of "hedonism" which has succeeded in creating the concept of "economic man" and the monistic view can not explain the nature of man as a whole because the monistic view is more more individualistic and materialistic. The concept of human economics can work in harmony or support a sustainable development approach that is ecologically oriented when people realize that they are not just economic beings but also as social beings, cultured beings, religious beings, must be balanced, harmonious and harmonious between economic activity and ecology . Furthermore, the concept of an alternative to saving learners from human economic behavior is through tiered and continuous schooling, and out-of-school education includes education in families, study groups, courses and other similar education tailored to the level of development of learners.

Abstrak :Inti permasalahan ekonomi adalah penggunaan sumber daya yang langka untuk memuaskan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Kelangkaan tidak mungkin dielakkan dan kelangkaan merupakan titik pusat bagi masalah ekonomi. Kebutuhan manusia tidak terbatas diduga bertolak dari falsafah “hedonisme” yang telah berhasil menciptakan konsep “manusia ekonomi” dan pandangan monistik tidak dapat menjelaskan hakikat manusia sebagai suatu keseluruhan dikarenakan pandangan monistik lebih lebih mengarah individualistis dan materialistis. Konsep manusia ekonomi dapat berjalan dengan selaras atau mendukung pendekatan pembangunan berkelanjutan yang berkiblat pada ekologi apabila manusia menyadari bahwa mereka bukan hanya sekedar makhluk ekonomi tetapi juga sebagai makhluk sosial, makhluk berbudaya, makhluk yang beragama, harus seimbang, serasi dan selaras antara kegiatan ekonomi dengan ekologi. Selanjutnya konsep alternatif untuk menyelamatkan peserta didik dari perilaku manusia ekonomi adalah melalui pendidikan sekolah yang berjenjang dan berkesinambungan, dan pendidikan di luar sekolah meliputi pendidikan dalam keluarga, kelompok belajar, kursus dan pendidikan sejenis lainnya yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Keywords


Manusia ekonomi, pembangunan ekonomi, pendidikan

References


Emil Salim, (1990),Pembangunan Berwawasan Lingkungan, Jakarta, LP3S

Chourmain, Imam dkk (1994), Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta, Dikti Depdikbud.

Hasan, Said Hamid (1992), Pendidikan IPS 2, Jakarta, Dikti Depdikbud.

Komaruddin (1981), Pengantar Untuk Memahami Pembangunan, Suatu Catatan Kecil, Bandung : Bumi Aksara.

-----------. (1989), Kegunaan Konsep Koefisien Gini dan Konsep Kesenjangan Pendidikan Dalam Pemerataan Pendidikan, (Pidato Pengukuhan dalam Jabatan Guru Besar pada Fakultas Pendidikan Ilmu Penetahuan Sosial IKIP Bandung 2 Februari 1989).

-----------. (1991), Uang di Negara Sedang Berkembang, Jakarta, Bumi Aksara.

Lipsey, Richard G and Peter O. Steiner (1981), Economics, Sixth Edition, Harper International Edition, New York, Harper & Row, Publishers.

Nursid Sumaatmadja, (1990), Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup, Bandung, Alfabeta.

Paul A, Samuelson & William D. Nordhaus (1996), Ekonomi, Edisi Keduabelas, Jilid I, Diterjemahkan oleh : A Jaka Wasana M, Jakarta : Erlangga.

Reksohadiprodjo, Sukanto (1988), Ekonomi Lingkungan, Jakarta, Karunika Universitar Terbuka.

Undang-Undang RI, No. 4, (1982), Ketentuan-ketentuan Pokok PengelolaanLingkungan Hidup, Jakarta, Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup.


Article Statistic

Abstract view : 1802 times
PDF (Bahasa Indonesia) views : 4778 times

The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Riswan Jaenudin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.