PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DALAM MATEMATIKA

Sukanto Sukandar Madio

Abstract


Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan design kontrol grup, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah (PBM). Penelitian melibatkan siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama berdasarkan level kemampuan awal matematika (KAM), terdiri dari level KAM tinggi, level KAM sedang, dan level KAM rendah di Kabupaten Garut. Instrumen penelitian mencakup tes kemampuan awal matematika, tes kemampuan penalaran matematis, tes kemampuan penalaran matematis, dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis, uji gain ternormalisasi, dan asosiasi kontingensi. Hasil penelitian ini adalah: 1) Kemampuan penalaran matematis siswa yang mengikuti PBM dengan KAMT dan KAMS lebih baik dari siswa yang mengikuti PBM dengan KAMRI; 2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang mengikuti PBM dengan KAMT dengan siswa yang mengikuti PBM dengan KAMTl; 3) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti PBM dengan KAMT dan KAMS lebih baik dari siswa yang mengikuti PBM dengan KAMR; 5) Peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang mengikuti PBM dengan KAMT  dan KAMS  kategori sedang; sedangkan dengan KAMR kategori rendah; 5) Terdapat asosiasi yang signifikan antara kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis untuk siswa yang mengikuti PBM.

 

 

DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jpm.10.2.3637.93-108


Keywords


Kemampuan Penalaran Matematis, Kemampuan Komunikasi Matematis, PBL

Full Text:

PDF

References


Andriani, M. (2008). Dunia Matematika. Komunikasi Matematika. [online]. Tersedia http://mellyirzal. blogspot.com. [10 Agustus 2010]

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Baldwin, M. S. [2003]. Problem-Based Learning Home Page. [online]. Tersedia: http://www.samfor .edu/pbl. [29 Mei 2006]

Depatemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika. Jakarta

Delva, D. (2006). School Medicine. Problem-Based Learning Home Page. [online]. Tersedia: http://meds.queensu.ca/medicine/pbl/pblhome.htm. [29 Mei 2009]

Fogarty, R. (1997). Problem Based Learning and Other Curriculum Models for The Multiple Intelligences Classroom. Melbourne: Hawker Brownlow Education

Herdian. (2010). Kemampuan Penalaran Matematika. [online]. Tersedia: http://www.herdy07.wordpress.com. [2 Agustus 2010]

Herman, T. (2006). Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Disertasi pada PPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Illinois Mathematics and Science Academy (IMSA).(2004). Problem-Based Learning Network. [online] Tersedia: http://www.imsa.edu/programs/pbln/tutorials [29 Mei 2009]

Jacob, C. (2002) “Matematika sebagai Komunikasi†Jurnal Matematika dan Pembelajarannya. (8) 378-382.

Meltzer, E.D. (2002). The Realtionship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning in Physics: A Posible “Hidden Variable†in Diagnostics . Pre Test Scores. Vol 70. Hal 1259-1268. Physics Education Research Group. Tersedia: http://www.physics.iastate.edu/per/articlesindex.html [2 November 2009]

Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep Karakteristik Implementasi). Bandung: Rosdakarya.

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) (1996). Communication in Mathematics. . K-12 and Byon, Virginia

--------------- (2000). Mathematics Assesment: A Practical Handbook for Grades 6-8. Reston, VA: NCTM.

Noviawati, F. (2006). Pengaruh Model CLIS Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi STKIP Garut: Tidak diterbitkan.

Pierce, J. W. and Jones, B. F. (2001). Problem Based Learning: Learning and Teaching in The Context of Problem. Dalam Kenneth R. Howey (Ed.). Contextual Teaching and Learning Preparing Teacher to Enhance Student Success in The Workplace and Beyond. Columbus: ERIC Clearinghouse on Teaching and Teacher Education. American Association of Colleges for Teacher Education.

Priatna, N. (2003). Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematik Siswa Kelas III SLTP di Kota Bandung. Disertasi PPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Pugalee, D.A. (2001). Using Communication to Develop Students‟ Mathematical Litarcy. JRME. V6 January 2001.

Rif’at, M. (1997). Analisis Tingkat Deduksi dan Rigoritas Susunan Bukti Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Malang. Tesis pada Program Pasca Sarjana IKIP Malang: Tidak Diterbitkan

Rochmad. (2008). Penggunaan Pola Pikr Induktif-Deduktif dalam Pembelajaran Matematika Beracuan Konstruktivisme. [online]. Tersedia: http://rochmad-unes.blogspot.com [2 Agustus 2010]

Runi. (2005). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas VII SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis pada Program Pasca Sarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

--------------- (1994). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non- Eksakta Lainnya.Semarang: IKIP Semarang Press.

Sahidin, I. (2009), Membangun Komunikasi Matematika Siswa. [online]. Tersedia: http://www.unhalu.ac.id/staff/latif_sahidin/?p=38 [10 Agustus 2010]

Santoso, S. (2004). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11,5. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Shadiq, F. (2004). Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Yogyakarta: PPPG Matematika Depdiknas.

Sofyan, D. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis Pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudrajat. (2001). Penerapan SQ3R pada Pembelajaran Tidak Lanjut untuk Peningkatan Kemampuan Komunikasi dalam Matematika Siswa SMU. Tesis pada PPS Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Sumarmo, U. (1987). Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa SMA Dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar Mengajar. Disertasi pada Fakultas Pasca Sarjana IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan. Thompson, D. R, and Senk, S.L. (1993) Assessing Reasoning and Proof in High School. Dalam Webb, Norman L, and Coxford, Arthur F (ed.) . Assessment in The Mathematics Classroom (halaman 167-176). Virginia: The National Council of Teachers of Mathematics.

Wahyudin. (1999). Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika, dan Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika. Disertasi pada Program Pasca Sarjana IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan..

Woods, D.R. (1996). Problem-Based Learning,Especially in The Context of Large Classes. [online]. Tersedia: http://www.chemeng.mcmaster.ca/obl/pbl.htm [29 Mei 2006]

Yuniarti, Y. (2007). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri. Tesis pada SPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.




DOI: https://doi.org/10.22342/jpm.10.2.3637.93-108


Jurnal Pendidikan Matematika
Department of Master Program on Mathematics Education
Faculty of Teacher Training and Education
Sriwijaya University, Palembang, Indonesia
Kampus FKIP Bukit Besar
Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar
Palembang - 30139 Indonesia
email: jpm@unsri.ac.id

p-ISSN: 1978-0044; e-ISSN: 2549-1040

Jurnal Pendidikan Matematika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

View JPM Stats  


Indexed in: