ANALISIS INSTRUMEN TES HIGHER ORDER THINKING MATEMATIKA SMP
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari instrumen tes matematika yang dilihat dari tingkat kesulitandan daya beda soal. Instrumen yang dikembangkan adalah instrumen tes Higher order Thinking. Bentuk instrumen ini adalah multiple choice. Sampel dari penelitian ini adalah siswa SMP N 2 Jepara dengan mata pelajaran Matematika. Telaah kualitatif meliputi aspek materi, konstruksi dan bahasa. Telaah secara kuantitatif dengan pendekatan Teori Tes Klasik. Dalam teknik analisis data aspek yang diukur adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya beda soal dan efektivitas Distraktor. Soal ini terdiridari 20 item soal pilihan ganda yang mengacu pada taxonomy blomms. Kognitif level dalam butir ini meliputi C4(evaluasi), C5 (Analisis), dan C6(mengkreasi). Dari hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa secara konstruksi, bahasa dan materi mempunyai kriteria tinggi atau diterima. Hasil analisis dengan teori tes klasik menggunakan program ITEMAN menunjukkan hasil butir item pilihan ganda 50% mempunyai kriteria baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
An, D., Instrument, A., Higher, O. F., & Thinking, O. (n.d.). Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skill (HOTS) ... ( Agus Budiman, Jailani ) - 139, 1(November 2014), 139–151.
Azwar, S. (2012). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basuki, I. dan H. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Brookhart, S. (2010). How to assess Higher Order Thinking Skills in your classroom. Alexandria: VA : ASCD.
Fanani, M. Z. (2018). Strategi pengembangan soal hots pada kurikulum 2013. Edudeena, 2(1), 57–76.
Gais,Zakkina, dkk. (2017). Analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal high. Mosharafa, 6(2), 255–266.
Lutfianto, M., & Sari, A. F. (2017). Respon siswa terhadap soal matematika mirip PISA dengan konteks berintegrasi nilai islam. Jurnal Elemen, 3(2), 108–117.
Makur, A. P. dkk. (2018). Kemampuan berpikir tingkat tinggi. Jurnal Pendidikan Matematika, 12(2), 5–24.
Mardapi, D. (2012). Pengukuran, penilaian dan evaluasi pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Moore, B. and S. T. (2010). Critical thinking and formative assessment: Increasing the rigor in your classroom. Larchmont, New York: Eye On Education.
Munayati, Zulva, Zulkardi, dan S. (2015). Kajian soal buku teks matematika kelas X Kurikulum 2013 menggunakan framework PISA. Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 188–206.
Nitko, A.J. dan Brookhart, S. M. (2011). Educational assessment of students: Xth edition. New Jersey: Prentice Hall Eglewood Cliffs.
OECD. (2016). PISA 2015 Result in Focus. (Online), (www.oecd.org), diakses 9 Januari 2019.
Sari, E. F. P. (2015). Pengembangan soal matematika model PISA untuk mengetahui argumentasi siswa di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 124–147.
Simalango, M. M. (2018). Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal PISA pada konten change and relationship level 4 , 5 , dan 6 di SMP N 1 Indralaya. 12(1), 43–58.
Suryabrata, S. (2005). Pengembangan alat akur psikologis. Yogyakarta: Andi Offset.
Suryapuspitarini, B. K., Wardono, & Kartono. (2018). Analisis Soal-Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Kurikulum 2013 untuk Mendukung Kemampuan Literasi Siswa. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 876–884.
Wiyanti, F. W., & Trapsilasiwi, D. (2015). Pengembangan Tes Matematika Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Siswa SMP (Development of Mathematics Test of Higher Order Thinking Skill for Junior High School Students). Artikel Ilmiah Mahasiswa, UNEJ, 1(1), 1–6.
DOI: https://doi.org/10.22342/jpm.13.1.6619.41-54
Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar
Palembang - 30139 Indonesia
Jurnal Pendidikan Matematika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed in: