Berbagai jenis tes yang diselenggarakan secara internasional bisa dijadikan sebagai patokan untuk menentukan sejauh mana siswa kita mampu bersaing dalam era globalisasi. Keterlibatan Indonesia dalam Program for International Student Assessment (PISA) adalah dalam upaya melihat sejauh mana program pendidikan di negara kita berkembang dibanding negara-negara lain di dunia. PISA menggunakan pendekatan literasi yang inovatif, suatu konsep belajar yang berkaitan dengan kapasitas para siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam mata pelajaran kunci disertai dengan kemampuan untuk menelaah, memberi alasan dan mengomunikasikannya secara efektif, serta memecahkan dan menginterpretasikan permasalahan dalam berbagai situasi. Konsep belajar dalam PISA berhubungan dengan konsep belajar sepanjang hayat, yaitu konsep belajar yang tidak membatasi pada penilaian kompetensi siswa sesuai dengan kurikulum dan konsep lintas kurikulum, melainkan juga motivasi belajar, konsep diri mereka sendiri, dan strategi belajar yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal-soal Matematika model PISA pada konten Uncertainty untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa Sekolah Menengah Pertama yang valid dan praktis. Metode yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan (development research) yang terdiri dari analisis, desain, evaluasi dan revisi. Pengumpulan data dilakukan dengan walkthrough, dokumen, dan tes. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX A SMPN 2 Lahat yang berjumlah 28 orang, dengan kesimpulan (1) prototype soal yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dan praktis, (2) Berdasarkan proses pengembangan diperoleh bahwa prototype soal yang dikembangkan memiliki efek potensial terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMPN 2 Lahat. Hal ini terlihat dari hasil tes siswa dengan rata-rata 56.54 dengan kategori cukup. Oleh karena itu soal-soal yang dikembangkan dapat digunakan.
Kata kunci: soal matematika, PISA, Uncertainty, kemampuan pemecahan masalah